Surabaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, menerjunkan tim mitigasi ke Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Di Situbondo, tepatnya di Dusun Kidulgunung, Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh, tim melakukan kajian ancaman longsor akibat pergerakan tanah.
"Ada tiga hal yang dikaji; geologi, seismik, dan peta udara," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Sabtu, 6 Maret 2021.
Gatot menjelaskan, tim mitigasi terdiri dari enam personel. Mereka diterjunkan untuk mengkaji geologi dengan menganalisis jenis tanah dan bebatuan di sekitar lokasi.
Lalu kajian seismik dilakukan di tiga titik dengan menggunakan seismograf dan kajian peta udara dilakukan menggunakan drone.
Baca juga: Kelurahan Liliba Kupang Pasang CCTV Antisipasi Pembuangan Limbah Medis
"Kita terjunkan tim ke lokasi karena ada laporan dari BPBD setempat dan keresahan masyarakat adanya rekahan tanah dan longsoran kecil di lokasi. Harapan kita agar jika terjadi sesuatu, risiko bencana bisa diminimalisasi," ungkapnya.
Selain di Situbondo, tim yang sama juga melakukan mitigasi ancaman kekeringan dan kekurangan air di Bondowoso, tepatnya di Desa Patemon, Kecamatan Pakem. Di desa tersebut kerap mengalami krisis air setiap musim kemarau.
"Di sana, tim mitigasi melakukan kajian geolistrik di tiga lintasan, yakni di RT 03, RT 04, dan RT 11," lanjut dia.
Menurut Gatot, kajian geolistrik berfungsi mencari potensi titik sumber air di daerah setempat.
"Tim kita juga melakukan kajian geologi dan peta udara," kata Gatot.
Sementara itu, Kades Patemon, Kecamatan Pakem, Yusniati, berharap langkah ini bisa menjadi solusi bagi warga yang selalu mengalami kekeringan dan krisis air bersih di setiap musim kemarau.
"Bagaimana pun air itu menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Karena air merupakan sumber kehidupan," imbuh dia.
Surabaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, menerjunkan tim mitigasi ke Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Di Situbondo, tepatnya di Dusun Kidulgunung, Desa Mojodungkol, Kecamatan Suboh, tim melakukan kajian
ancaman longsor akibat pergerakan tanah.
"Ada tiga hal yang dikaji; geologi, seismik, dan peta udara," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Sabtu, 6 Maret 2021.
Gatot menjelaskan, tim mitigasi terdiri dari enam personel. Mereka diterjunkan untuk mengkaji geologi dengan menganalisis jenis tanah dan bebatuan di sekitar lokasi.
Lalu kajian seismik dilakukan di tiga titik dengan menggunakan seismograf dan kajian peta udara dilakukan menggunakan drone.
Baca juga:
Kelurahan Liliba Kupang Pasang CCTV Antisipasi Pembuangan Limbah Medis
"Kita terjunkan tim ke lokasi karena ada laporan dari BPBD setempat dan keresahan masyarakat adanya rekahan tanah dan longsoran kecil di lokasi. Harapan kita agar jika terjadi sesuatu, risiko bencana bisa diminimalisasi," ungkapnya.
Selain di Situbondo, tim yang sama juga melakukan mitigasi ancaman kekeringan dan kekurangan air di Bondowoso, tepatnya di Desa Patemon, Kecamatan Pakem. Di desa tersebut kerap mengalami krisis air setiap musim kemarau.
"Di sana, tim mitigasi melakukan kajian geolistrik di tiga lintasan, yakni di RT 03, RT 04, dan RT 11," lanjut dia.