Cirebon: Ratusan petugas gabungan masih berjaga-jaga, pasca-kericuhan saat pengambilan nomor urut calon kepala desa di Desa Kapetakan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin, 18 September 2023.
Kabag Ops Polres Cirebon Kota, Kompol Acep Hasbullah, menuturkan, pihaknya menurunkan sebanyak 220 petugas, untuk mengantisipasi kericuhan saat pengambilan nomor urut, di sejumlah desa di wilayah hukum Polres Cirebon Kota.
Sedangkan untuk mengantisipasi adanya kericuhan susulan, imbas peristiwa yang terjadi pagi tadi, pihaknya menyiagakan sebanyak 150 anggota kepolisian di Desa Kapetakan.
"Walaupun sekarang sudah kondusif, namun kami masih siagakan sebanyak 150 petugas," ujar Acep, Senin, 18 September 2023.
Acep mengungkapkan, bahwa peristiwa kericuhan yang terjadi di jalur Pantura Indramayu-Cirebon itu, tidak berlangsung lama.
Petugas yang sejak pagi sudah bersiaga, berhasil meredam kericuhan. Dalam peristiwa tersebut, petugas kepolisian dan warga menjadi korban.
"Ada anggota kami dan warga yang menjadi korban, karena terkena lemparan batu," kata Acep.
Acep juga memastikan, bahwa tidak ada penggunaan senjata tajam pada peristiwa kericuhan tersebut. Karena menurutnya, kericuhan antarpendukung calon kepala desa terjadi secara spontan.
Ia menduga, kericuhan terjadi akibat adanya gesekan dan saling ejek antarpendukung, yang berujung terjadinya saling lempar batu.
"Kericuhan ini spontan, sehingga tidak ada penggunaan sajam. Saat ini semuanya sudah kondusif, tapi kita masih siagakan petugas," jelas Acep.
Cirebon: Ratusan petugas gabungan masih berjaga-jaga, pasca-kericuhan saat pengambilan nomor urut calon kepala desa di
Desa Kapetakan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin, 18 September 2023.
Kabag Ops Polres Cirebon Kota, Kompol Acep Hasbullah, menuturkan, pihaknya menurunkan sebanyak 220 petugas, untuk mengantisipasi kericuhan saat pengambilan nomor urut, di sejumlah desa di wilayah hukum Polres Cirebon Kota.
Sedangkan untuk mengantisipasi adanya kericuhan susulan, imbas peristiwa yang terjadi pagi tadi, pihaknya menyiagakan sebanyak 150 anggota kepolisian di Desa Kapetakan.
"Walaupun sekarang sudah kondusif, namun kami masih siagakan sebanyak 150 petugas," ujar Acep, Senin, 18 September 2023.
Acep mengungkapkan, bahwa peristiwa kericuhan yang terjadi di jalur Pantura Indramayu-Cirebon itu, tidak berlangsung lama.
Petugas yang sejak pagi sudah bersiaga, berhasil meredam kericuhan. Dalam peristiwa tersebut, petugas kepolisian dan warga menjadi korban.
"Ada anggota kami dan warga yang menjadi korban, karena terkena lemparan batu," kata Acep.
Acep juga memastikan, bahwa tidak ada penggunaan senjata tajam pada peristiwa kericuhan tersebut. Karena menurutnya, kericuhan
antarpendukung calon kepala desa terjadi secara spontan.
Ia menduga, kericuhan terjadi akibat adanya gesekan dan saling ejek antarpendukung, yang berujung terjadinya saling lempar batu.
"Kericuhan ini spontan, sehingga tidak ada penggunaan sajam. Saat ini semuanya sudah kondusif, tapi kita masih siagakan petugas," jelas Acep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)