Penjual menunjukkan stok minyak goreng di tokonya. ANTARA Jatim/ HO-Kominfo Kota Kediri
Penjual menunjukkan stok minyak goreng di tokonya. ANTARA Jatim/ HO-Kominfo Kota Kediri

Sejumlah Pedagang Masih Jual Minyak Goreng Diatas Rp14 Ribu

Antara • 04 Februari 2022 09:36
Kediri: Sejumlah pedagang di pasar tradisional Kota Kediri, Jawa Timur, masih menjual minyak goreng dalam kemasan di atas harga eceran tertinggi (HET).
 
Kepala Sub Bidang Pembangunan Ekonomi I Badan Koordinasi Wilayah I Madiun Eka Pujiantoro mengatakan sudah meninjau sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri. Hasilnya, ada beberapa pedagang menjual dengan harga di atas HET, karena stok lama.
 
"Mayoritas untuk harga minyak goreng dalam kemasan sudah turun. Namun, beberapa pedagang masih menjual di atas harga HET sebab menghabiskan stok lama," kata Eka di Kediri, Jumat, 4 Februari 2022.

Ia juga menambahkan, saat ini pasokan minyak goreng masih belum stabil. Penarikan stok lama juga belum sepenuhnya dilakukan oleh distributor, sehingga harga pun masih bervariatif.
 
"Stoknya masih kurang dan distribusinya masih belum stabil. Selain itu, penarikan stok lama juga masih belum dilakukan secara keseluruhan oleh beberapa distributor," ujar dia.
 
Baca juga: Korban Tewas Minol Oplosan di Jepara Jadi 9 Orang
 
Sementara untuk minyak goreng curah, ia menambahkan masih menggunakan harga lama.
 
Sesuai dengan aturan, seharusnya untuk HET minyak goreng dengan kemasan bagus adalah Rp14.000 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng curah adalah Rp11.500 per liter. Hal ini adalah kebijakan dari pusat.
 
"Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberlakukan HET untuk minyak goreng sawit yang efektif berlaku sejak 1 Februari 2022," terangnya.
 
Ia menduga, karena aturan itu masih baru, sehingga belum semua menerapkan.
 
"Jadi belum ada penurunan harga sesuai HET yang ditetapkan. Perlu waktu untuk penyesuaian terkait penetapan harga-harga tersebut," ungkap Eka.
 
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan pihaknya juga sudah meninjau harga minyak goreng baik di pasar tradisional maupun pasar ritel modern.
 

 
 

Ia berharap pedagang grosir dan eceran terus menjalin komunikasi dengan distributor, sehingga harga minyak goreng di pasaran segera stabil.
 
"Di ritel modern telah menerapkan HET minyak goreng sesuai ketentuan. Kami dorong ritel supaya tetap menjalin komunikasi dengan distributor untuk mendapatkan stok minyak goreng baru," kata dia.
 
Pihaknya juga tetap meminta agar masyarakat tidak panik dalam pembelian minyak goreng, sebab pemerintah sudah menerapkan HET yang terbaru.
 
Baca juga: Penyelundupan 90 Ton Pupuk Subsidi Ilegal Asal Pamekasan Gagal
 
"Kami imbau masyarakat selama masa peralihan dari harga lama ke harga baru ini tetap tenang dan tidak melakukan panic buying," kata Tanto.
 
Nana, salah seorang warga Kediri mengaku sempat berkeliling pasar ritel modern untuk membeli minyak goreng, tetapi sering kosong. Ia pun akhirnya membeli minyak dengan harga yang mahal, sebab terdesak kebutuhan sehari-hari.
 
"Saya beberapa kali ke toko modern, tapi minyak harga murahnya seringkali kosong. Yang ada minyak goreng kelapa dan itu harganya juga mahal," kata Nana. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan