Batik Tulis Celaket Malang. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq
Batik Tulis Celaket Malang. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq

Malangnya Nasib Perajin Batik di Malang Gara-gara Covid-19

Daviq Umar Al Faruq • 01 Oktober 2020 16:05

Dia menerangkan, meskipun beberapa sektor wisata telah dibuka namun tidak serta merta bisa menggerakan roda ekonomi. Lantaran, kata dia, warga memilih menggunakan uangnya untuk makan dan menabung selama pandemi covid-19.
 
"Wisata itu akan bergerak dengan sendirinya ketika masyarakat punya uang lebih. Mau digerak kan sepeti apa masyarakat bakal memilih menunda liburan," imbuhnya.
 
Turunnya penjualan batik di Malang juga dipengaruhi oleh sektor pendidikan. Hanan menerangkan, batik di tokonya, biasanya cukup ramai dibeli saat awal tahun, terutama saat dimulainya tahun ajaran baru.

"Mulai Januari kami sudah sepi pembeli. Padahal awal tahun itu biasanya ramai-ramainya. Banyak orang tua dari luar daerah yang mengantarkan anaknya kuliah di Malang dan belanja batik," ungkapnya.
 
Dia mengaku, produksi batik di tokonya tetap berjalan meski tanpa pembeli. Namun,  tak sedikit para pengusaha batik kecil di Kota Malang mengalami gulung tikar.
 
"Yang penting karyawan enggak nganggur. Mau di-PHK kan kasian karena sudah ikut kami puluhan tahun ada sekitar 20 orang. Kami sekarang cuma bisa jual sisa aset untuk menggaji karyawan. Tapi mau sampai kapan seperti ini," keluhnya.
 
Baca: Batik Lem, Membuat Batik Lebih Mudah dan Aman
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan