Polisi juga menyita sejumlah barang dagangannya, di antaranya bahan untuk membuat jasuke (jagung, susu dan keju), maklor (makaroni dan telur), dan cilor (aci dan telur). Termasuk sisa jajanan yang dikonsumsi siswa saat jam istirahat.
Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kapolsek Mejobo AKP Cipto membenarkan pedagang berinisial WN, 34, yang merupakan penjual jajanan ditangkap untuk dimintai keterangannya.
Berdasarkan pengakuannya, kata dia, baru pertama kali berjualan di SD 2 Mejobo dan belum lama menjual jenis jajanan tersebut di sekolah. Sementara sampel makanan yang diduga jadi pemicu keracunan puluhan siswa diamankan petugas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
| Baca: Polisi Selidiki Insiden Keracunan Massal Puluhan Warga di Bogor |
"Sampai saat ini, 10 siswa yang dibawa ke Puskesmas Jepang sudah diperbolehkan pulang," ujar Cipto di Kudus, Senin, 13 Februari 2023.
Ia mengimbau agar orang tua mengawasi jajanan anaknya, jika perlu dibawakan bekal dari sekolah. Sedangkan pengawasan di sekolah bisa dilakukan oleh para guru.
"Makanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah juga harus dipastikan agar tidak ada jajanan yang mengandung zat berbahaya," ujarnya.
Kepala SD 2 Mejobo Sri Suanti mengungkapkan siswa mulai mengeluh mual dan kepala pusing sekitar pukul 08.15 WIB, usai mengikuti upacara bendera. Total ada 26 siswa yang diduga keracunan.
Kemudian 10 siswa di antaranya dilarikan ke Puskesmas Jepang untuk mendapatkan penanganan. Namun, pukul 11.30 WIB semua siswa diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id