Sumartono (depan kanan) dan Agnes Trimudayanti (depan kiri) nasabah WanaArtha. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Sumartono (depan kanan) dan Agnes Trimudayanti (depan kiri) nasabah WanaArtha. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Rp1 Miliar Tak Bisa Dicairkan di WanaArtha

Ahmad Mustaqim • 22 September 2020 19:30

Ia tak menyangka, memercayakan uang Rp1 miliar ke lembaga yang sudah puluhan tahun namun justru alami nasib pahit. Apalagi ia baru menjadi nasabah WanaArtha sekitar dua tahun.
 
"Jadi uang dari penggusuran bandara YIA Kulon Progo disimpan di WanaArtha. Waktu itu, harapan menabung uang ganti sawah kita asetkan. Sebelum jual tanah, kita menikmati hasil dari sawah," bebernya.
 
Ia meminta negara bisa membantu kembali membuka rekening di WanaArtha. Ia merasa sangat kesulitan untuk menghidupi keluarga sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak.

"Sawah sudah enggak punya, sudah diambil negara. Kita rela diambil tanah untuk kepentingan umum. Tapi ya jangan diambil lagi uang kami yang sudah negara kasih ke kita. Negara wajib mengembalikan uang rakyatnya," ujarnya.
 
Selain Sumartono, nasabah WanaArtha juga berasal dari berbagai latar belakang. Agnes Trimudayanti, warga Blok O Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, juga alami nasib serupa. Perempuan 53 tahun ini menaruh uang pensiunan hasil 30 tahun bekerja di perbankan di WanaArtha.
 
"Ini uang pensiun yang saya dapatkan dari bekerja di perbankan selama 30 tahun. Saya masukkan semua di WanaArtha," kata Agnes.
 
Ia meminta kepada pemerintah membuka kembali semua rekening di WanaArtha. Ia merasa kesulitan dalam memenuhi perekonomian keluarga tiap bulan. "Banyak sekali teman kami yang akhirnya stroke. Pendapatan setiap bulan berkurang. Ini (pembukaan rekening) sangat ditunggu nasabah," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan