Warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara mengungsi. (Istimewa)
Warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara mengungsi. (Istimewa)

9.343 Warga Mengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Meilikhah • 15 Mei 2024 15:59
Jakarta: Sebanyak 9.343 jiwa penduduk Pulau Tagulandang dan Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Siao Tagulandang Biaro (Sitaro) terdampak oleh erupsi Gunung Ruang yang hingga saat ini masih terus menunjukkan adanya aktivitas vulkanik.
 
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut pada 13 Mei 2024 terjadi penurunan tingkat aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (AWAS) menjadi Level III (SIAGA).
 
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan sebanyak 9.083 jiwa dan 5.000 rumah terdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Ruang. Warga mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari aktivitas vulkanik Gunung Ruang yang tersebar di berbagai Kota dan Kabupaten terdekat.

Jumlah Pengungsi di beberapa lokasi pengungsian di antaranya; Kota Manado sebanyak 2.794 jiwa, Kota Bitung sebanyak 1.567 jiwa, Kabupaten Minahasa Utara 1.041 jiwa, dan Kabupaten Minahasa 608 jiwa. Sedangkan di Kabupaten Sitaro meliputi Pulau Siao 493 jiwa, Pulau Tagulandang 2.835 jiwa, dan Pulau Biaro 5 jiwa.
 
Baca juga: Korban Erupsi Gunung Ruang Dievakuasi dari Tagulandang Capai 5.774 Orang

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro, terus melakukan upaya pemulangan pengungsi yang berada di luar kawasan rawan bencana. Masyarakat pengungsi telah didata melalui pendataan pengungsi terpilah oleh tim yang didampingi BNPB di wilayah Kecamatan Tagulandang, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Manado serta melakukan survei lokasi untuk kebutuhan relokasi pengungsi.
 
Kegiatan belajar mengajar serta berbagai fasilitas pendidikan yang terdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Ruang ini membuat Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) secara intens berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pj Bupati Sitaro untuk menyelenggarakan kembali kegiatan belajar dan ujian sekolah secara terpusat bagi peserta didik yang terganggu kegiatan belajarnya akibat berada di lokasi  pengungsian.
 
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sitaro memutuskan memperpanjang status tanggap darurat selama 14 hari sejak 14 Mei hingga 27 Mei 2024.
 
"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ruang tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunungapi Ruang dari pihak berwenang seperti Pos Pengamatan Gunungapi Ruang, PVMBG, BNPB, BPBD dan lainnya," imbuh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu, 15 Mei 2024.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan