Bandung: Seorang gadis kelas 6 SD diduga dijual oleh kenalannya di media sosial yakni Aditia, 18, dan Daffa Buchika Julianto, 24. Korban sebelumnya kabur dari rumah kemudian dibawa dan ditempatkan di apartemen oleh dua pelaku.
Menurut polisi, korban tak hanya disetubuhi oleh pelaku tapi juga dijual dengan tarif senilai Rp300 ribu hingga Rp500 ribu. Korban bahkan disebut telah melayani sekitar 20 pria hidung belang.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengungkapkan saat ini siswi kelas 6 SD itu tengah diberi pendampingan dan trauma healing oleh Unit PPA Polrestabes Bandung dan Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak. Kesehatan korban pun masih dalam pemeriksaan.
"Sudah, khusus untuk anak itu sudah didampingi dari pihak PPA dan Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak. Trauma healing," kata Budi Sartono, Kamis, 21 Desember 2023.
Budi pun mengimbau para orang tua lebih mengawasi anak-anak ketika menggunakan ponsel. Menurutnya, jangan sampai anak-anak dibiarkan bermain ponsel dan mengakses media sosial sembarangan.
"Imbauan kami kepada orang tua agar selalu mengawasi pergaulan anak-anaknya, mengawasi penggunaan handphone dan medsos terutama anak-anak jangan dibiarkan memakai handphone sendirian," kata dia.
Budi berharap, para orang tua dapat mengawasi komunikasi yang dilakukan anak dengan orang lain di media sosialnya. Anak pun seharusnya tidak dibiarkan berkomunikasi dengan sembarang orang.
"Kalau bisa selalu diawasi chat dengan siapa dan sebagainya. Karena kita tidak tau siapa yang berhubungan dengan anak itu di media sosial," ucap dia.
Bandung: Seorang gadis kelas 6 SD diduga dijual oleh kenalannya di media sosial yakni Aditia, 18, dan Daffa Buchika Julianto, 24. Korban sebelumnya kabur dari rumah kemudian dibawa dan ditempatkan di apartemen
oleh dua pelaku.
Menurut polisi, korban tak hanya disetubuhi oleh pelaku tapi juga dijual dengan tarif senilai Rp300 ribu hingga Rp500 ribu. Korban bahkan disebut telah melayani sekitar 20 pria hidung belang.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengungkapkan saat ini siswi kelas 6 SD itu tengah diberi pendampingan dan
trauma healing oleh Unit PPA Polrestabes Bandung dan Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak. Kesehatan korban pun masih dalam pemeriksaan.
"Sudah, khusus untuk anak itu sudah didampingi dari pihak PPA dan Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak. Trauma healing," kata Budi Sartono, Kamis, 21 Desember 2023.
Budi pun mengimbau para orang tua lebih mengawasi anak-anak ketika menggunakan ponsel. Menurutnya, jangan sampai anak-anak dibiarkan bermain ponsel dan mengakses media sosial sembarangan.
"Imbauan kami kepada orang tua agar selalu mengawasi pergaulan anak-anaknya, mengawasi penggunaan handphone dan medsos terutama anak-anak jangan dibiarkan memakai handphone sendirian," kata dia.
Budi berharap, para orang tua dapat mengawasi
komunikasi yang dilakukan anak dengan orang lain di media sosialnya. Anak pun seharusnya tidak dibiarkan berkomunikasi dengan sembarang orang.
"Kalau bisa selalu diawasi chat dengan siapa dan sebagainya. Karena kita tidak tau siapa yang berhubungan dengan anak itu di media sosial," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
