Tangerang: Warga perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, mengaku tak khawatir dengan temuan serpihan radioaktif jenis cesium 137.
Agung Wahyu Kencono, penghuni Blok B Perumahan Batan Indah, mengungkapkan warga telah mengetahui dampak zat radioaktif yang ditemukan pada akhir Januari 2020.
"Sebenarnya bukan dampak yang kita takutkan, tapi ekspose besar-besaran ini. Akhirnya kita dibanjiri pertanyaan kekhawatiran dari teman dan saudara tentang kabar kita," terang Agung, Senin, 17 Februari 2020.
Menurut Agung, paparan radiasi dari celsium 137 sama sekali tak mengganggu warga. Sebab temuan itu tak besar bahkan tak berdampak negatif pada lingkungan.
"Sederhananya kalau temuan itu besar, akan berdampak pada lingkungan. Kita bisa lihat tumbuhan di sekitar masih subur, binatang-binatang ternak juga aman berada di situ," ungkap mantan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian ESDM itu.
Ia mengakui temuan radiasi di lahan kosong Perumahan Batan Indah sedikit lebih tinggi dari ambang batas normal. Namun hal itu bukanlah masalah.
"Yang ditemukan itu agak lebih sedikit (kadarnya) dari yang ada di alam, hanya satu atau dua persen lebih tinggi. Batas normal dari alam itu 0,25 sedangkan yang terpantau sebesar 0,3. Jadi ada 0,05 lebih tinggi, tapi tidak apa-apa," jelasnya,
Sebagai salah satu peneliti di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) ia mengaku tak takut akan paparan zat radioaktif. Dia memastikan masyarakat sekitar tetap aman asalkan tidak mendekati area paparan.
"Kita yang mengerti, masyarakat di sini juga tahu (kadar kontaminasi) rendah sekali," tegasnya.
Tangerang: Warga perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, mengaku tak khawatir dengan temuan serpihan
radioaktif jenis cesium 137.
Agung Wahyu Kencono, penghuni Blok B Perumahan Batan Indah, mengungkapkan warga telah mengetahui dampak zat radioaktif yang ditemukan pada akhir Januari 2020.
"Sebenarnya bukan dampak yang kita takutkan, tapi ekspose besar-besaran ini. Akhirnya kita dibanjiri pertanyaan kekhawatiran dari teman dan saudara tentang kabar kita," terang Agung, Senin, 17 Februari 2020.
Menurut Agung, paparan radiasi dari celsium 137 sama sekali tak mengganggu warga. Sebab temuan itu tak besar bahkan tak berdampak negatif pada lingkungan.
"Sederhananya kalau temuan itu besar, akan berdampak pada lingkungan. Kita bisa lihat tumbuhan di sekitar masih subur, binatang-binatang ternak juga aman berada di situ," ungkap mantan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian ESDM itu.
Ia mengakui temuan radiasi di
lahan kosong Perumahan Batan Indah sedikit lebih tinggi dari ambang batas normal. Namun hal itu bukanlah masalah.
"Yang ditemukan itu agak lebih sedikit (kadarnya) dari yang ada di alam, hanya satu atau dua persen lebih tinggi. Batas normal dari alam itu 0,25 sedangkan yang terpantau sebesar 0,3. Jadi ada 0,05 lebih tinggi, tapi tidak apa-apa," jelasnya,
Sebagai salah satu peneliti di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) ia mengaku tak takut akan paparan zat radioaktif. Dia memastikan masyarakat sekitar tetap aman asalkan tidak mendekati area paparan.
"Kita yang mengerti, masyarakat di sini juga tahu (kadar kontaminasi) rendah sekali," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)