Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Jateng Dapat Jatah 421 Ribu Vaksin Covid-19

Media Indonesia.com • 07 Desember 2020 22:42
Semarang: Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin covid-19 produksi Sinovac telah dikirim ke Indonesia. Dari jumlah itu, Jawa Tengah akan mendapat jatah 421 ribu dosis. 
 
"Itu prioritasnya untuk tenaga kesehatan dulu," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, usai memimpin rapat koordinasi covid-19, Senin, 7 Desember 2020, melansir Media Indonesia.
 
Ganjar mengatakan, telah menyiapkan pelatihan terkait vaksinasi. Pihaknya juga sedang menata cara antrean, agar masyarakat bisa memahami prosedur vaksinasi.

"Untuk yang datang ini memang masih kecil. Tapi masih ada sumber lain selain dari Tiongkok itu. Maka masyarakate nggak usah cemas, kita akan siapkan untuk tata cara antreannya," jelasnya. 
 
Meski vaksin sudah ada, Ganjar mewanti-wanti masyarakat untuk tidak lengah. Masyarakat tidak boleh terlalu senang karena vaksin covid-19 telah ditemukan, kemudian abai pada protokol kesehatan. 
 
Baca: BPOM: Butuh Tiga Bulan Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin Covid-19
 
"Jangan sampai lengah, oh sudah ada vaksin maka kita ndlenger, nggak perlu pakai masker dan sebagainya. Jangan, tetap kita harus disiplin soal protokol kesehatan itu," tegasnya. 
 
Dia mengungkap, dari hasil survei sejumlah lembaga tentang ketaatan menjaga protokol kesehatan, tingkat kedisiplinan masyarakat Indonesia melakukan 3 M terus menurun. Sehingga, Ganjar meminta masyarakat untuk ketat menjalankan protokol kesehatan. 
 
"Hotel-hotel, tempat pariwisata, sekolah diketatkan. Jam malam diperketat lagi, pembatasan pada masyarakat juga harus ditingkatkan," tutupnya.
 
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, membenarkan adanya penurunan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Hal itu dimungkinkan karena masyarakat sudah bosan dengan pandemi covid-19.
 
Baca; 'Lampu Hijau' Vaksinasi Menunggu Sertifikasi
 
"Itu terjadi di semua tempat, tak hanya di Jateng bahkan seluruh Indonesia dan di dunia," jelasnya.
 
Dari data yang ada, tingkat kepatuhan masyarakat di Indonesia untuk memakai masker sebelum libur panjang lalu sebesar 89% dan tingkat kepatuhan untuk menjaga jarak sebesar 77,82%. Namun setelah libur panjang lalu, terjadi penurunan sekitar 20% dari jumlah itu. 
 
"Setelah libur panjang, tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker hanya di angka 59,31% dan menjaga jarak di angka 43,65%. Ini harus diantisipasi dengan menggiatkan lagi sosialisasi, edukasi pada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat," katanya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan