Tangerang: Diduga menyebarkan informasi bohong, pihak ambulans yang memviralkan video penghalangan oleh kendaraan jenis sedan di Jalan Raya Parung - Bogor, Pamulang, Tangerang Selatan, mengaku khilaf. Pria atanama Bagus ini tidak menyangka video yang diunggahnya itu viral di media sosial.
"Pada tanggal 28 Juli malam hari saya menyalakan sirine dan rotator. Saya bertujuan ke rumah teman saya mengambil tempat tidur ambulan, kondisinya kencang. Kurang dari satu menit mobil ini (sedan) memang menunggu lajur kiri kosong, baru mobil sedan minggir ke kiri dan saya mendahului mobil sedan," kata Bagus, pendamping sopir ambulan di Mapolres Tangsel, Rabu 3 Agustus 2021.
Dia mengakui, saat kejadian tidak sedang dalam posisi menjemput atau mengantar pasien. Saat itu, dia hanya akan menjemput tempat tidur di kawasan Parung.
Baca: Kena Prank, Sedan Penghalang Ambulans Tidak Disanksi
"Kalau dalam video itu saya tidak dalam menjemput pasien. Memang awalnya khilaf terbawa emosi, di rumah juga lagi ada problem, saya khilaf menyebarkan video itu. Tidak ada telpon dari keluarga pasien yang kritis dan meninggal. Kita panik juga didatengin media, video kita tersebar dan mengeluarkan berbicara seperti itu," ucap dia.
Sementara pengemudi mobil sedan, Rifandi, 23, mengaku sudah berusaha untuk mengambil lajur jalan sebelah kiri dan memberikan jalan kepada ambulans. Namun, di sisi kiri jalan terdapat kendaraan lain.
"Saya coba untuk banting kiri, cuman memang belum ada space buat saya untuk ke kiri, akhirnya mau enggak mau saya harus laju maju dulu, setelah saya laju itu saya bukan ngerem mendadak buat ngeledek mas Bagus, bukan. Memang saya panik, saya kaget di kendaraan depan itu mau muter balik, di situ saya mau ngerem mendadak habis itu selang dari itu ada space di sebelah kiri saya langsung masuk ke sebelah kiri," ucap dia.
Dia juga menegaskan selalu patuh terhadap aturan berkendara,. Terlebih, kala itu, dia mengaku tengah mewakili komunitas pecinta merk mobil tersebut.
"Saya bawa mibol ini ada nama komunitas. Enggak mungkin juga komunitas mengajarkan yang enggak benar," ucap dia.
Saat malam kejadian, Rifandi juga mengaku sangat panik karena ada kendaraan darurat yang membutuhkan jalan dengan bunyi sirine dan lampu rotator.
Baca: Viral! Emak-emak di Situbondo Panik, Masuk IGD Pakai Motor
"Saya sudah klakson karena panik. Kemudian saya tahu video itu viral dari grup komunitas dari teman-teman juga japri saya, pada saat itu saya komunikasi di grup komunitas," ucap dia.
Atas kejadian itu, dia mengaku juga telah menempuh jalan damai dan tidak memperpanjang persoalan tersebut.
"Sudah ada kesepakatan secara kekeluarga saja sih. Kalau untuk saya buat jadi pelajaran sama-sama saja, makin bijak dalam berkendara itu saja," ucap dia.
Tangerang: Diduga menyebarkan informasi bohong, pihak ambulans yang memviralkan
video penghalangan oleh kendaraan jenis sedan di Jalan Raya Parung - Bogor, Pamulang, Tangerang Selatan, mengaku khilaf. Pria atanama Bagus ini tidak menyangka video yang diunggahnya itu viral di media sosial.
"Pada tanggal 28 Juli malam hari saya menyalakan sirine dan rotator. Saya bertujuan ke rumah teman saya mengambil tempat tidur ambulan, kondisinya kencang. Kurang dari satu menit mobil ini (sedan) memang menunggu lajur kiri kosong, baru mobil sedan minggir ke kiri dan saya mendahului mobil sedan," kata Bagus, pendamping sopir ambulan di Mapolres Tangsel, Rabu 3 Agustus 2021.
Dia mengakui, saat kejadian tidak sedang dalam posisi menjemput atau mengantar pasien. Saat itu, dia hanya akan menjemput tempat tidur di kawasan Parung.
Baca: Kena Prank, Sedan Penghalang Ambulans Tidak Disanksi
"Kalau dalam video itu saya tidak dalam menjemput pasien. Memang awalnya khilaf terbawa emosi, di rumah juga lagi ada problem, saya khilaf menyebarkan video itu. Tidak ada telpon dari keluarga pasien yang kritis dan meninggal. Kita panik juga didatengin media, video kita tersebar dan mengeluarkan berbicara seperti itu," ucap dia.
Sementara pengemudi mobil sedan, Rifandi, 23, mengaku sudah berusaha untuk mengambil lajur jalan sebelah kiri dan memberikan jalan kepada ambulans. Namun, di sisi kiri jalan terdapat kendaraan lain.
"Saya coba untuk banting kiri, cuman memang belum ada space buat saya untuk ke kiri, akhirnya mau enggak mau saya harus laju maju dulu, setelah saya laju itu saya bukan ngerem mendadak buat ngeledek mas Bagus, bukan. Memang saya panik, saya kaget di kendaraan depan itu mau muter balik, di situ saya mau ngerem mendadak habis itu selang dari itu ada space di sebelah kiri saya langsung masuk ke sebelah kiri," ucap dia.