Cirebon: Pondok Pesantren Buntet Cirebon membuat gerakan santri peduli gizi. Gerakan tersebut ditandai dengan makan telur bersama-sama yang diikuti oleh sekitar seribuan santri di pondok pesantren tertua di Cirebon, Jawa Barat. Gerakan peduli gizi diselenggarakan di GOR Mbah Muqoyyim, Selasa malam, 30 Juli 2024.
Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren, KH Salman Al-Farisi mengatakan, gerakan ini sengaja dilakukan di Pondok Buntet Pesantren guna memberi kesadaran kepada para santri untuk mengonsumsi makanan bergizi.
Menurut Salman, para santri yang mayoritas remaja membutuhkan asupan nutrisi baik agarbisa menjadi penerus bangsa yang berkualitas.
"Jadi bukan hanya kenyang, tapi harus makanan yang bergizi. Hal ini karena bisa berdampak terhadap kualitas generasi muda nantinya," kata Salman.
Salman mengungkapkan memilih telur sebagai salah satu simbol makanan bergizi. filosofinya, telur mudah didapat dan bisa dikonsumsi dengan berbagai olahan.
"Karena para santri juga usia pelajar, sehingga perlu adanya dukungan makanan yang bergizi," ujar dia.
Di sisi lain, Sekretaris Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Makmun, mengapresiasi inisiasi yang dilakukan oleh Pondok Buntet Pesantren. Gerakan makan bergizi terutama telur, dinilai baik untuk para santri. Sebab, telur memiliki komposisi baik bagi kesehatan.
"Karena telur sumber protein hewani yang lengkap. Ada protein, vitamin dan omega 3," kata Makmun.
Dengan mengonsumsi telur, bisa mendukung aktivitas belajar dari para santri. Terlebih jika dibiasakan sejak kecil, dapat mencegah stunting.
"Karena salah satu penunjang pertumbuhan adalah protein. Jika dibiasakan sehari memakan dua butir telur, maka stunting bisa dicegah," ujar Makmun.
Makmun menambahkan stok telur di Indonesia surplus setiap tahun hingga mencapai ratusan ribu ton. Sehingga telur cukup mudah didapat dan menjadi salah satu komoditas yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
"Telur itu mudah dicerna dan mudah diolah. Sehingga sangat tepat menjadi pilihan masyarakat," imbuhnya.
Cirebon: Pondok Pesantren Buntet Cirebon membuat gerakan santri peduli gizi. Gerakan tersebut ditandai dengan
makan telur bersama-sama yang diikuti oleh sekitar seribuan santri di pondok pesantren tertua di Cirebon, Jawa Barat. Gerakan peduli gizi diselenggarakan di GOR Mbah Muqoyyim, Selasa malam, 30 Juli 2024.
Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren, KH Salman Al-Farisi mengatakan, gerakan ini sengaja dilakukan di Pondok Buntet Pesantren guna memberi kesadaran kepada para santri untuk mengonsumsi makanan bergizi.
Menurut Salman, para santri yang mayoritas remaja membutuhkan asupan nutrisi baik agarbisa menjadi penerus bangsa yang berkualitas.
"Jadi bukan hanya kenyang, tapi harus makanan yang bergizi. Hal ini karena bisa berdampak terhadap kualitas generasi muda nantinya," kata Salman.
Salman mengungkapkan memilih telur sebagai salah satu simbol makanan bergizi. filosofinya, telur mudah didapat dan bisa dikonsumsi dengan berbagai olahan.
"Karena para santri juga usia pelajar, sehingga perlu adanya dukungan makanan yang bergizi," ujar dia.
Di sisi lain, Sekretaris Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Makmun, mengapresiasi inisiasi yang dilakukan oleh Pondok Buntet Pesantren. Gerakan makan bergizi terutama telur, dinilai baik untuk para santri. Sebab, telur memiliki komposisi baik bagi kesehatan.
"Karena telur sumber protein hewani yang lengkap. Ada protein, vitamin dan omega 3," kata Makmun.
Dengan mengonsumsi telur, bisa mendukung aktivitas belajar dari para santri. Terlebih jika dibiasakan sejak kecil, dapat mencegah stunting.
"Karena salah satu
penunjang pertumbuhan adalah protein. Jika dibiasakan sehari memakan dua butir telur, maka stunting bisa dicegah," ujar Makmun.
Makmun menambahkan stok telur di Indonesia surplus setiap tahun hingga mencapai ratusan ribu ton. Sehingga telur cukup mudah didapat dan menjadi salah satu komoditas yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
"Telur itu mudah dicerna dan mudah diolah. Sehingga sangat tepat menjadi pilihan masyarakat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)