Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengajak warga gemar mengonsumsi ikan. Dokumentasi/ istimewa
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengajak warga gemar mengonsumsi ikan. Dokumentasi/ istimewa

Masyarakat Tangsel Diajak Gemar Konsumsi Ikan untuk Tekan Stunting

Deny Irwanto • 25 Juli 2024 14:14
Tangerang Selatan: Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) mendorong masyarakat gemar mengonsumsi ikan. Terutama untuk anak untuk menekan angka stunting.
 
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakan program ini terus dimasifkan ke masyarakat melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) seperti yang berlangsung di Aula Ciputat Timur pada Rabu, 24 Juli 2024.
 
"Gerakan yang sudah berjalan sudah sangat lama. Intinya untuk keseimbangan ekonomi, untuk menjaga inflasi, untuk menjaga konsumsi di tengah masyarakat," kata Benyamin di Tamgerang Selatan. 
 
Baca: Turunkan Angka Stunting, Puluhan Jamban Dibangun di Kabupaten Tangerang
 
Benyamin menjelaskan ikan memiliki kandungan protein yang sangat baik untuk manusia. Khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak. 

"Targetnya saya harap konsumsi ikan di Tangsel bisa bertambah. Indeksnya satu orang biasanya cuma setengah kilo itu nanti bisa naik. Untuk berbagai jenis ikan dan berbagai macam olahan dari ikan itu sendiri. Nanti konsumsinya kita harapkan bisa naik," jelasnya. 
 
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel, Yepi Suherman, mengatakan bersamaan dengan itu pihaknya juga akan berupaya meningkatkan budidaya ikan di wilayahnya. 
 
"Kami menggerakan budidaya ikan, para peternak ikan mengembangkan dengan kolam terpalnya, atau budidaya ikan dalam ember. Hampir di seluruh kecamatan," jelas Yepi.
 
Sejauh ini Ia mencatat, sebenarnya tingkat permintaan ikan di wilayahnya cukup tinggi. Terutama jenis ikan lele. 
 
"Per malam atau per hari itu kebutuhan ikan lele untuk Tangsel saja mencapai 15 ton per hari itu data yang diambil dari pedagang, pecel lele, warteg sama pasar," ungkap Yepi. 
 
Namun masalahnya kebanyakan lele didistribusikan dari luar wilayah Tangsel. "Seperti dari Parung, karena kebutuhan yang tinggi. Tangsel baru mampu produksi sebanyak 3 ton," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan