Ilustrasi. Foto: Freepik.com
Ilustrasi. Foto: Freepik.com

Pengidap Sifilis di Yogyakarta Kebanyakan Pria, Ini Penyebabnya

Fatha Annisa • 26 Mei 2023 14:07
Jakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan bahwa kasus sifilis di Yogyakarta cukup tinggi. Penderitanya kebanyakan laki-laki yang melakukan hubungan seksual sesama jenis.
 
Data Dinas Kesehatan DIY mencatat pada triwulan 2023 setidaknya ada 79 warga DIY yang mengidap penyakit sifilis. Penderita didominasi oleh laki-laki, yakni sebanyak 71 kasus. Sedangkan 8 kasus lainnya dialami oleh perempuan. 
 
Pemerintah setempat menduga mayoritas laki-laki yang menderita sifilis tergolong dalam Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau laki-laki yang kerap melakukan hubungan seksual sesama jenis. Meskipun ada juga penyebab dan penyakit lain yang muncul akibat kegiatan seksual. 
 
“Perilaku berisiko itu kembali ke individu, (LSL) dari zaman jahiliah sampai sekarang ada. Kembali ke manusianya,” kata Kepala Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Setyarini Hestu Lestari.
 
Baca: Masa Tunggu Dipangkas, Waktu Tempuh KRL Yogyakarta-Solo Lebih Cepat

Kasus Sifilis Diperkirakan Meningkat Tahun Ini

Dinas Kesehatan DIY mencatat kasus sifilis pada 2020 sebanyak 67 kasus dengan rincian diidap 43 laki-laki dan 24 perempuan. Pada 2021, kasus sifilis tercatat sebanyak 141 dengan 113 penderita laki-laki dan 28 penderita perempuan.
 
Pada 2022, kasus sifilis kembali meningkat yakni 333 kasus. Sebanyak 267 kasus dialami laki-laki dan 66 kasus dialami perempuan. Sementara pada triwulan 2023, kasus sifilis sudah mencapai 78 kasus. Angka tersebut kemungkinan akan terus bertambah hingga akhir tahun.
 

Warga DIY Diimbau Tidak Malu Periksa

Sifilis sebenarnya bisa disembuhkan, terlebih jika pengobatannya dilakukan dengan segera. Sayangnya, banyak penderita sifilis yang malu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi yang dideritanya. 
 
Untuk itu, Dinas Kesehatan DIY mengimbau masyarakat tak malu periksa bila memiliki gejala sifilis atau sekadar deteksi dini. “Sifilis bisa diobati asal mau datang berobat ke tempat pelayanan kesehatan. Pemerintah menyediakan oabtnya,” ujar Setyarini. 
 

Sifilis dan Gejalanya

Sifilis atau raja singa merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Sifilis dimulai sebagai luka yang tidak menimbulkan rasa sakit, biasanya muncul pada alat kelamin, rektum, atau mulut. 
Gejala sifilis digolongkan sesuai tahap perkembangan penyakitkan. Berikut penjelasannya:
 

1. Sifilis Primer

Sifilis primer ditandai dengan munculnya luka  pada alat kelamin, dubur, bibir, maupun mulut, 10 sampai 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Lama pemulihannya berkisar 3 hingga 6 minggu.
 
Jika tidak diobati, luka tersebut akan berkembang ke tahap selanjutnya. Oleh karenanya, Sobat Medcom harus segera berkonsultasi pada dokter. 
 
Baca: Apa Itu Sifilis? Kenali Penyebab, Cara Penularan, dan Pencegahannya

2. Sifilis Sekunder

Sifilis jenis ini terjadi beberapa minggu setelah luka pada bagian yang sebelumnya disebutkan, menghilang. Gejalanya, akan muncul ruam di beberapa bagian tubuh, misalnya telapak tangan atau kaki. 
 
Penderita sifilis sekunder juga sering kali merasakan sejumlah gejala, yaitu:
- Flu
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
- Demam
- Lelah berlebihan
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Rambut rontok
- Penurunan berat badan
 

3.Sifilis Laten

Pada tahapan sifilis laten, penderita tidak mengalami gejala. Namun, bakteri masih ada di dalam tubuh penderita sehingga di 12 bulan pertama sifilis laten terjadi, penderita dapat menularkan infeksinya. 
 
Infeksi baru tidak bisa menular lagi setelah 2 tahun, walaupun bakteri penyebab sifilis masih ada di dalam tubuh.
 

4. Sifilis Tersier

Sifilis tersier muncul sekitar 10 hingga 30 tahun setelah infeksi primer. Gejala umumnya adalah munculnya gumma atau tumor kecil pada area tubuh tertentu. Tahapan ini juga dapat merusak organ tubuh, seperti jantung, otak, saraf, mata, serta pembuluh darah.
 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan