ilustrasi kekerasan. medcom.id
ilustrasi kekerasan. medcom.id

Viral TNI dan Warga di Buleleng Baku Hantam, Kodim: Warga Pukul Duluan

Media Indonesia.com • 24 Agustus 2021 08:23
Buleleng: Sebuah video menampilkan beberapa orang berseragam TNI yang memukul pemuda viral di media sosial (medsos). Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin, 23 Agustus 2021.
 
Dandim Buleleng Letkol Muhammad Windra Lisrianto mengatakan, informasi di medsos hanya sepotong alias tidak utuh. Menurutnya, dua remaja itu dihajar anggota TNI lantaran sempat memukul kepalanya dari belakang. Setelah remaja tersebut memukul dirinya, anggota TNI yang lain spontan menghajar keduanya.
 
"Melihat kondisi demikian, Se Pratu Gagas Ribut Suprianto berusaha mengamankan pelaku. Namun karena adanya perlawanan dari pelaku, maka secara spontan terjadi saling pukul antara anggota dengan oknum masyarakat," ujarnya, melansir mediaindonesia.com, Selasa, 24 Agustus 2021.

Insiden itu terjadi saat Kodim 1709 Buleleng dan Puskesmas Banjar menggelar rapid tes antigen acak di wantilan pura Bale Agung, Sidatapa. Ia menjelaskan, insiden bermula dari dua pemuda berboncengan motor melintas di lokasi tanpa memakai masker.
 
Baca:  2 Prajurit TNI yang Aniaya Bocah di Rote Ndao Ditahan
 
Anggota TNI yang bertugas lalu berupaya menghentikan, tapi malah ditabrak. Anggota lainnya kemudian berusaha mengejar, tapi tidak berhasil. Berselang sekitar lima menit, kedua pemuda itu kembali datang dengan gaya menantang. Oleh anggota TNI, keduanya lalu dibawa ke Dandim.
 
Pada saat bersamaan, datang lima orang keluarga kedua pemuda itu. Mereka lantas menarik kedua pemuda itu agar tidak ikut rapid tes antigen. Lisrianto lalu memerintahkan anggotanya menahan kedua anggota itu untuk dilakukan rapid tes antigen. Namun tiba-tiba terjadi aksi penyerangan hingga mengakibatkan Lisrianto terkena pukulan di kepala bagian belakang.
 
"Kadek D yang masih berstatus sebagai mahasiswa dengan menggunakan tangannya. Se Pratu Gagas Ribut Suprianto berusaha mengamankan pelaku, namun karena adanya perlawanan dari pelaku maka secara spontan terjadi saling pukul antara anggota dengan oknum masyarakat," jelasnya.
 
Baca: Tante Aniaya Balita di Tangsel Jadi Tersangka dan Ditahan
 
Lisrianto menegaskan saat ini kondusi sudah kondusif. Namun, ia menegaskan apa yang dilakukan aparat di lapangan sudah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
 
"Satu setengah jam kegiatan mediasi berlangsung namun hasilnya belum ditemukan titik temu karena dari pihak keluarga pelaku yang merasa menjadi korban pemukulan meminta waktu untuk melaksanakan musyawarah dengan keluarga besar," jelasnya
 
Dia menegaskan, yang dilakukan aparat tidak terlepas sebagai respon terhadap perilaku warga di lokasi kejadian. Secara hukum, kata dia, tindakan warga terhadap aparat bisa juga berproses.
 
"Karena di saat penegakan aturan PPKM Level 4 seperti saat ini, ada warga yang melawan aparat," ungkapnya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan