Malang: Hasil laboratorium forensik (Labfor) dari Bidlabfor Polda Jatim terkait kasus satu keluarga tewas di Dusun Boro RT03/RW10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah keluar. Dari hasil labfor tersebut, Polda Jatim menemukan sejumlah fakta.
"Hasil labfor telah keluar. Telah selesai dilakukan pengujian secara komprehensif dan laboratoris, dengan mendapatkan sertifikasi ISO dan Komite Akreditasi Nasional. Jadi artinya bisa dipertanggungjawabkan," kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, Rabu, 10 Januari 2024.
Gandha menerangkan, satu keluarga yang dilaporkan bunuh diri itu terdiri dari ayah Wahaf Efendi, 43; ibu Sulikhah, 40; dan anak ARE, 12. Sedangkan seorang anak AKE, 12, selamat dan masih hidup. AKE dan ARE merupakan anak kembar perempuan.
Lewat uji labfor, polisi telah berhasil mengidentifikasi sampel darah yang berceceran di tempat kejadian perkara (TKP) dan darah yang menempel di pisau. Polisi juga telah mengidentifikasi sidik jari yang menempel di gelas.
"Semua itu memiliki DNA yang dinyatakan identik dengan DNA almarhum bapak W (Wahaf Efendi). Jadi tidak ada campur tangan dari almarhumah S (Sulikhah) maupun almarhumah ARE," bebernya.
Gandha mengaku, berdasarkan hasil labfor tersebut, polisi pun menyatakan bahwa Wahaf merupakan sosok yang meminumkan cairan obat antinyamuk kepada istrinya, Sulikhah, dan anaknya, ARE. Wahaf juga disebut sebagai sosok yang memegang gelas terakhir.
"Terdapat kandungan transflutrin di dalam hasil pengujian lambung ataupun potongan lambung dari almarhumah saudari ARE dan saudari S. Ini identik sesuai dengan petunjuk di TKP tempat sampah, itu ada bungkus salah satu merek obat anti nyamuk dan bekas karton teh kotak," ungkapnya.
Disinggung soal bekas karton teh kotak, Gandha menjelaskan bahwa pihaknya berasumsi bahwa Wahaf meminumkan cairan obat anti nyamuk ke istri dan anaknya dengan dicampur teh kotak tersebut. Upaya itu dilakukan untuk menyamarkan bau dan rasa dari cairan tersebut.
"Mungkin pada saat menuangkan anti nyamuk tersebut itu dicampur dengan teh kotak untuk menghilangkan rasa sepet atau rasa pahit dan lain sebagainya. Untuk menghilangkan aroma sedikit. Mungkin ada tipu daya sehingga almarhum saudara W ini meminumkan kepada saudari almarhum S dan R," jelasnya.
Gandha menegaskan bahwa tidak ada upaya kekerasan yang dilakukan oleh Wahaf saat meminumkan cairan obat anti nyamuk tersebut kepada anak dan istrinya. Sebab berdasarkan hasil visum, tidak ada bekas luka cakar maupun bekas lebam di tubuh mereka.
"Setelah ini kami akan melaksanakan gelar perkara, apakah ada peristiwa pidana atau tidak di sini," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga di Dusun Boro RT03/RW10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan tewas diduga karena bunuh diri, pada Selasa pagi, 12 Desember 2023. Korban meninggal dunia ialah ayah, Wahaf Efendi, 43; ibu, Sulikhah, 40; dan satu orang putri mereka yang berinisial, ARE, 12.
"Jadi dugaan sementara mengarah sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga yang mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak, ibu dan dua orang putri kembar. Namun untuk satu orang putri Alhamdulillah masih hidup," kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, di lokasi kejadian, Selasa 12 Desember 2023
Malang: Hasil laboratorium forensik (Labfor) dari Bidlabfor Polda Jatim terkait kasus satu keluarga tewas di Dusun Boro RT03/RW10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah keluar.
Dari hasil labfor tersebut, Polda Jatim menemukan sejumlah fakta.
"Hasil labfor telah keluar. Telah selesai dilakukan pengujian secara komprehensif dan laboratoris, dengan mendapatkan sertifikasi ISO dan Komite Akreditasi Nasional. Jadi artinya bisa dipertanggungjawabkan," kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, Rabu, 10 Januari 2024.
Gandha menerangkan, satu keluarga yang dilaporkan bunuh diri itu terdiri dari ayah Wahaf Efendi, 43; ibu Sulikhah, 40; dan anak ARE, 12. Sedangkan seorang anak AKE, 12, selamat dan masih hidup. AKE dan ARE merupakan anak kembar perempuan.
Lewat uji labfor, polisi telah berhasil mengidentifikasi sampel darah yang berceceran di tempat kejadian perkara (TKP) dan darah yang menempel di pisau. Polisi juga telah mengidentifikasi sidik jari yang menempel di gelas.
"Semua itu memiliki DNA yang dinyatakan identik dengan DNA almarhum bapak W (Wahaf Efendi). Jadi tidak ada campur tangan dari almarhumah S (Sulikhah) maupun almarhumah ARE," bebernya.
Gandha mengaku, berdasarkan hasil labfor tersebut, polisi pun menyatakan bahwa Wahaf merupakan sosok yang meminumkan cairan obat antinyamuk kepada istrinya, Sulikhah, dan anaknya, ARE. Wahaf juga disebut sebagai sosok yang memegang gelas terakhir.
"Terdapat kandungan transflutrin di dalam hasil pengujian lambung ataupun potongan lambung dari almarhumah saudari ARE dan saudari S. Ini identik sesuai dengan petunjuk di TKP tempat sampah, itu ada bungkus
salah satu merek obat anti nyamuk dan bekas karton teh kotak," ungkapnya.
Disinggung soal bekas karton teh kotak, Gandha menjelaskan bahwa pihaknya berasumsi bahwa Wahaf meminumkan cairan obat anti nyamuk ke istri dan anaknya dengan dicampur teh kotak tersebut. Upaya itu dilakukan untuk menyamarkan bau dan rasa dari cairan tersebut.
"Mungkin pada saat menuangkan anti nyamuk tersebut itu dicampur dengan teh kotak untuk menghilangkan rasa sepet atau rasa pahit dan lain sebagainya. Untuk menghilangkan aroma sedikit. Mungkin ada tipu daya sehingga almarhum saudara W ini meminumkan kepada saudari almarhum S dan R," jelasnya.
Gandha menegaskan bahwa tidak ada upaya kekerasan yang dilakukan oleh Wahaf saat meminumkan cairan obat anti nyamuk tersebut kepada anak dan istrinya. Sebab berdasarkan hasil visum, tidak ada bekas luka cakar maupun bekas lebam di tubuh mereka.
"Setelah ini kami akan melaksanakan gelar perkara, apakah ada peristiwa pidana atau tidak di sini," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga di Dusun Boro RT03/RW10, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan tewas diduga karena bunuh diri, pada Selasa pagi, 12 Desember 2023. Korban meninggal dunia ialah ayah, Wahaf Efendi, 43; ibu, Sulikhah, 40; dan satu orang putri mereka yang berinisial, ARE, 12.
"Jadi dugaan sementara mengarah sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga yang mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak, ibu dan dua orang putri kembar. Namun untuk
satu orang putri Alhamdulillah masih hidup," kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, di lokasi kejadian, Selasa 12 Desember 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)