Mataram: Dua kelurahan di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berstatus zona risiko tinggi (merah) covid-19. Dua kelurahan tersebut sebelumnya sudah masuk kategori zona kuning covid-19, namun karena adanya temuan pasien baru positif covid-19 kembali ke zona merah.
"Dua kelurahan tersebut kembali masuk zona merah covid-19, karena temuan pasien baru positif covid-19, pada satu keluarga sebanyak lima hingga enam orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi, di Mataram, Rabu, 9 September 2020.
Baca: Tempat Hiburan Malam di Sikka Diizinkan Beroperasi
Sedangkan Kelurahan Saptamarga yang sebelumnya masuk kategori zona risiko tinggi (merah), kini sudah berstatus zona risiko sedang (oranye) covid-19.
Berdasarkan data terakhir dari 50 kelurahan di Kota Mataram tercatat 20 kelurahan kategori zona hijau, 4 kelurahan oranye, 2 merah dan sisanya 24 kelurahan masuk kategori zona kuning.
Menurut Usman perkembangan kasus covid-19 sangat dinamis sehingga perlu kedisiplinan dan komitmen bersama dalam penerapan protokol covid-19.
"Untuk menghindari terjadinya perubahan status ke zona merah, masyarakat diharapkan tidak lengah menerapkan protokol covid-19. Yakni dengan rajin cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak," jelasnya.
Usman juga mengatakan sangat setuju jika pemerintah menerapkan sanksi denda bagi masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan covid-19 saat beraktivitas sehari-hari.
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Mataram, pukul 12.00 Wita, Rabu, 9 September 2020, tercatat jumlah pasien sembuh sebanyak 950 orang, pasien masih dalam perawatan isolasi 70 orang dan 78 orang dinyatakan meninggal dunia.
"Dengan demikian, secara kumulatif kasus pasien positif COVID-19 di Mataram sebanyak 1.098 orang," ujarnya.
Mataram: Dua kelurahan di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berstatus zona risiko tinggi (merah) covid-19. Dua kelurahan tersebut sebelumnya sudah masuk kategori zona kuning covid-19, namun karena adanya temuan pasien baru positif
covid-19 kembali ke zona merah.
"Dua kelurahan tersebut kembali masuk zona merah covid-19, karena temuan pasien baru positif covid-19, pada satu keluarga sebanyak lima hingga enam orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi, di Mataram, Rabu, 9 September 2020.
Baca:
Tempat Hiburan Malam di Sikka Diizinkan Beroperasi
Sedangkan Kelurahan Saptamarga yang sebelumnya masuk kategori zona risiko tinggi (merah), kini sudah berstatus zona risiko sedang (oranye) covid-19.
Berdasarkan data terakhir dari 50 kelurahan di Kota Mataram tercatat 20 kelurahan kategori zona hijau, 4 kelurahan oranye, 2 merah dan sisanya 24 kelurahan masuk kategori zona kuning.
Menurut Usman perkembangan kasus covid-19 sangat dinamis sehingga perlu kedisiplinan dan komitmen bersama dalam penerapan protokol covid-19.
"Untuk menghindari terjadinya perubahan status ke zona merah, masyarakat diharapkan tidak lengah menerapkan protokol covid-19. Yakni dengan rajin cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak," jelasnya.