Dok: unsplash
Dok: unsplash

Miris, Bocah 9 Tahun di Surabaya Mengidap HIV/AIDS karena Tertular Ibunya

Putri Purnama Sari • 23 Oktober 2024 16:16
Jakarta: Kisah pilu menimpa F, seorang bocah perempuan berusia 9 tahun di Surabaya, Jawa Timur. F didiagnosis terinfeksi HIV/AIDS setelah tertular dari ibunya yang telah meninggal dunia pada tahun 2021.

Awalnya, F menunjukkan gejala penyakit paru-paru pada tahun 2022. Setelah diperiksa secara medis, F dinyatakan positif HIV stadium lanjut, berat badannya turun drastis, dari 21 kg menjadi 12,4 kg.
 
Sang nenek, Kanipah, mengungkapkan bahwa cucunya kemungkinan tertular HIV saat merawat ibunya yang tengah sakit melalui luka yang terdapat di tubuhnya.
 
Orang tua F sendiri telah bercerai dan F sempat ikut tinggal bersama dengan ibunya. Selama ibunya sakit, F sendiri yang merawatnya hingga akhirnya meninggal dunia pada tahun 2021.

"Ternyata mamanya meninggal karena HIV juga. Saya baru tahu mamanya meninggal karena HIV saat keluarga mamanya memberi tahu waktu F opname, jadi bukan karena penyakit kulit. Kenapa baru dikasih tahu," kata Kanipah.
 

Baca juga: Peneliti Unair Temukan Karakteristik Evolusi dan Pola Transmisi HIV di Indonesia


Sejak kemarin, Senin, 22 Oktober 2024, F kembali dibawa ke RSUD Dr Soetomo. Sebab, kondisinya semakin lemah. Ia tidak bisa jalan karena lutut bagian kiri terasa sakit. Tak hanya itu, sang nenek mengatakan, kondisi cucunya itu semakin memprihatinkan
 
?"Kaki kanan bisa gerak, bisa mberangkang (merangkak), tangan bisa. Ngeluh kulit panas, gatel, karena keluar herpes. Setiap malam sejak pulang dari RS nggak pernah tidur," lanjutnya.
 
"Semakin kurus, mulutnya mulai banyak jamur, disuapin makan mual, nggak bisa makan nasi. Dia bertahan karena obat," tambahnya.

Kasus yang menimpa F menjadi pengingat akan pentingnya edukasi dan pemahaman tentang HIV/AIDS, khususnya bagi orang tua. Masih banyak orang tua yang belum paham cara mengasuh Anak Dengan HIV (ADHIV), sehingga sering kali bersikap over-protektif atau bahkan mengabaikan kebutuhan anak mereka.
 

Baca juga: 4 Cara Perawatan di Rumah untuk Anak yang Terkena HIV/AIDS


Menghadapi kasus seperti ini, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat. Langkah-langkah preventif dan edukatif harus terus dilakukan untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS, serta memberikan dukungan dan perawatan yang layak bagi para penderita HIV/AIDS.

Dengan semangat solidaritas dan rasa kemanusiaan, kita dapat memberikan dukungan dan pendampingan kepada para penderita HIV/AIDS, sehingga mereka dapat menjalani hidup yang lebih bermakna dan berharga.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan