Kulon Progo: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memulai proses pencocokan dan penelitian data pemilih untuk Pilkada 2024. Tokoh dari pejabat hingga kelompok minoritas menjadi sasaran awal.
"Saya kebagian mendampingi proses awal coklit yang Pantarlih lakukan di beberapa titik," ucap Komisioner KPU Kabupaten Kulon Progo, Aris Zurkhasanah, Senin, 24 Juni 2024.
Ia mengatakan mereka yang dicoklit di antaranya berasal dari perwakilan pejabat publik, tokoh agama, masyarakat rentan atau minoritas, masyarakat pesisir, disabilitas, perwakilan perempuan, dan UMKM. Tokoh-tokoh pejabat di antaranya Sutejo, mantan Bupati Kabupaten Kulon Progo; Akhid Nuryati, Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo; Triyono, Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo; dan Umar Sanusi, Ketua Dewan Kebudayaan Kulon Progo.
Selain itu, tokoh dari unsur agama seperti Nurudin, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kulon Progo; Sarjiyo, Ketua Persatuan Penyandang Disablitas Kabupaten Kulon Progo; Pdt. Aris Khristian Widodo, Tokoh Agama Kristen; Suyani, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan; Kyai Lukman Fathul Huda, Ketua PCNU Kabupaten Kulon Progo; Adventodi, tokoh Agama Katolik; Aris Setiyono, tokoh Agama Budha; dan Dewa Putu Artana, Tokoh Agama Hindu.
Kemudian daftar kelompok rentan atau minoritas yang dicoklit awal di antaranya Trisno Raharjo, Ketua Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kulon Progo; Tiara, Ketua Paguyuban Waria Kulon Progo (Warkop); Supriyadi, Ketua Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo (PPLP-KP); Rismiyati, Ketua Gerakan Organisasi Wanita Kabupaten Kulon Progo; Dwi Martuti Rahayu - UMKM Pawon Gendhis, Komunitas Desa Prima; dan Tamyus Rohman, Ketua Karang Taruna Kabupaten Kulon Progo.
"Setelah pelantikan Pantarlih telah diberikan bimbingan teknis (Bimtek) oleh PPS. Jadi coklit dari daftar itu sebagai sampling awal dengan pendampingan KPU," kata dia.
Zurkhasanah menjadi salah satu komisioner yang diberikan bagian pendampingan coklit pada kelompok minoritas, di antaranya Paguyuban Waria Kulon Progo (Warkop), PPLP-KP, serta kelompok agama PCNU dan MLKI. Ia mengatakan perwakilan kelompok tersebut telah dikonfirmasi lebih dulu kesediaannya.
"Sebelum coklit sudah konfirmasi lebih dulu. Konfirmasi berkenan atau tidak jadi sampling coklit," ujarnya.
Sebanyak 1.383 Pantarlih di Kulon Progo diingatkan terjun langsung ke rumah calon pemilih dalam memverifikasi data itu. Ia menegaskan data pemilih ini akan berkorelasi langsung dengan angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024.
"Pastikan hak pemilih terdata benar. Bicara pemilih, data ini berdampak langsung pada partisipasi," kata dia.
Kulon Progo: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memulai proses pencocokan dan penelitian data pemilih untuk Pilkada 2024. Tokoh dari pejabat hingga kelompok minoritas menjadi sasaran awal.
"Saya kebagian mendampingi proses awal coklit yang Pantarlih lakukan di beberapa titik," ucap Komisioner KPU Kabupaten Kulon Progo, Aris Zurkhasanah, Senin, 24 Juni 2024.
Ia mengatakan mereka yang dicoklit di antaranya berasal dari perwakilan pejabat publik, tokoh agama, masyarakat rentan atau minoritas, masyarakat pesisir, disabilitas, perwakilan perempuan, dan UMKM. Tokoh-tokoh pejabat di antaranya Sutejo, mantan Bupati Kabupaten Kulon Progo; Akhid Nuryati, Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo; Triyono, Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo; dan Umar Sanusi, Ketua Dewan Kebudayaan Kulon Progo.
Selain itu, tokoh dari unsur agama seperti Nurudin, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kulon Progo; Sarjiyo, Ketua Persatuan Penyandang Disablitas Kabupaten Kulon Progo; Pdt. Aris Khristian Widodo, Tokoh Agama Kristen; Suyani, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan; Kyai Lukman Fathul Huda, Ketua PCNU Kabupaten Kulon Progo; Adventodi, tokoh Agama Katolik; Aris Setiyono, tokoh Agama Budha; dan Dewa Putu Artana, Tokoh Agama Hindu.
Kemudian daftar kelompok rentan atau minoritas yang dicoklit awal di antaranya Trisno Raharjo, Ketua Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kulon Progo; Tiara, Ketua Paguyuban Waria Kulon Progo (Warkop); Supriyadi, Ketua Paguyuban Petani Lahan Pantai Kulon Progo (PPLP-KP); Rismiyati, Ketua Gerakan Organisasi Wanita Kabupaten Kulon Progo; Dwi Martuti Rahayu - UMKM Pawon Gendhis, Komunitas Desa Prima; dan Tamyus Rohman, Ketua Karang Taruna Kabupaten Kulon Progo.
"Setelah pelantikan Pantarlih telah diberikan bimbingan teknis (Bimtek) oleh PPS. Jadi coklit dari daftar itu sebagai sampling awal dengan pendampingan KPU," kata dia.
Zurkhasanah menjadi salah satu komisioner yang diberikan bagian pendampingan coklit pada kelompok minoritas, di antaranya Paguyuban Waria Kulon Progo (Warkop), PPLP-KP, serta kelompok agama PCNU dan MLKI. Ia mengatakan perwakilan kelompok tersebut telah dikonfirmasi lebih
dulu kesediaannya.
"Sebelum coklit sudah konfirmasi lebih dulu. Konfirmasi berkenan atau tidak jadi sampling coklit," ujarnya.
Sebanyak 1.383 Pantarlih di Kulon Progo diingatkan terjun langsung ke rumah calon pemilih dalam memverifikasi data itu. Ia menegaskan data pemilih ini akan berkorelasi langsung dengan angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024.
"Pastikan hak pemilih terdata benar. Bicara pemilih, data ini berdampak langsung pada partisipasi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)