Yogyakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menyatakan pencocokan dan penelitian (coklit) data kependudukan untuk Pilkada 2024 bakal selesai dalam waktu dekat.
Kepala Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kota Yogyakarta, Zuhad Najamuddin, mengatakan sejumlah pantarlih menemui sejumlah kendala saat bertugas. Di antaranya, warga sulit ditemui karena tidak tinggal di Yogyakarta meski alamat domisili sudah sesuai.
"Kasus-kasus seperti itu Pantarlih kita arahkan berkoordinasi dengan pemangku wilayah, RT/RW tentang keberadaan yang brsangkutan. Kalau tidak bisa menemukan, tanda bukti coklit diberikan pak RT/RW untuk ditempelkan," ucapnya, Selasa, 16 Juli 2024.
Zuhad memastikan Pantarlih benar-benar turun ke lapangan melakukan validasi data calon pemilih. Ia menampik tudingan adanya Pantarlih bekerja di 'balik layar'.
"Benar turun di lapangan, jangan sampai ada Pantarlih yang mengerjakan di belakang meja. Memang kita butuh data yang valid, komprehensif, dan paling mutakhir. Jadi harus turun ke lapangan," terang dia.
Total warga Kota Yogyakarta yang dicoklit sebanyak 322.305. Ada penambahan 660 pemilih dibanding Pemilu 2024 karena jumlah DPT saat itu 321.645 orang.
Soal tugas Bawaslu mengawasi, ia mempersilakan dalam melakukan pengawasan. Ia mengaku juga melakukan koordinasi dengan pengawas di berbagai tingkatan, seperti tingkat kelurahan/desa, kecamatan, hingga kabupaten/kota.
"Kalau kita dengan Bawaslu koordinasi teman-teman pantarlih ketika ada masalah, koordinasi dengan tingkat atasnya, PKD/kekurahan atau pengawas desa nanti koordinasi dengan PPS kelurahan. Nanti PPS akan mengingatkan langsung dengan Pantarlih. Biar tidak ada gesekan masalah di level bawah," jelasnya.
Yogyakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menyatakan pencocokan dan penelitian (coklit) data kependudukan untuk
Pilkada 2024 bakal selesai dalam waktu dekat.
Kepala Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kota Yogyakarta, Zuhad Najamuddin, mengatakan sejumlah pantarlih menemui sejumlah kendala saat bertugas. Di antaranya, warga sulit ditemui karena tidak tinggal di Yogyakarta meski alamat domisili sudah sesuai.
"Kasus-kasus seperti itu Pantarlih kita arahkan berkoordinasi dengan pemangku wilayah, RT/RW tentang keberadaan yang brsangkutan. Kalau tidak bisa menemukan, tanda bukti coklit diberikan pak RT/RW untuk ditempelkan," ucapnya, Selasa, 16 Juli 2024.
Zuhad memastikan Pantarlih benar-benar turun ke lapangan melakukan validasi data calon pemilih. Ia menampik tudingan adanya Pantarlih bekerja di 'balik layar'.
"Benar turun di lapangan, jangan sampai ada Pantarlih yang mengerjakan di belakang meja. Memang kita butuh data yang valid, komprehensif, dan paling mutakhir. Jadi harus turun ke lapangan," terang dia.
Total warga Kota Yogyakarta yang dicoklit sebanyak 322.305. Ada penambahan 660 pemilih dibanding Pemilu 2024 karena jumlah DPT saat itu 321.645 orang.
Soal tugas Bawaslu mengawasi, ia mempersilakan dalam melakukan pengawasan. Ia mengaku juga melakukan koordinasi dengan pengawas di berbagai tingkatan, seperti tingkat kelurahan/desa, kecamatan, hingga
kabupaten/kota.
"Kalau kita dengan Bawaslu koordinasi teman-teman pantarlih ketika ada masalah, koordinasi dengan tingkat atasnya, PKD/kekurahan atau pengawas desa nanti koordinasi dengan PPS kelurahan. Nanti PPS akan mengingatkan langsung dengan Pantarlih. Biar tidak ada gesekan masalah di level bawah," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)