Ilustrasi--Banir lahar hujan di Sungai Gendol, lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta pada 2014  (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)
Ilustrasi--Banir lahar hujan di Sungai Gendol, lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta pada 2014 (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)

Sleman Waspadai Aliran Lahar Dingin Lereng Barat Merapi

Antara • 21 Januari 2021 09:30
Sleman: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkatkan kewaspadaan terhadap aliran-aliran sungai berhulu Gunung Merapi di lereng sisi barat menyusul adanya perubahan arah guguran lava pijar dan awan panas yang dominan ke barat.
 
"Kami tetap mewaspadai potensi ancaman bahaya Gunung Merapi di sisi barat, terutama di aliran sungai karena memang selama ini arah gugurannya dominan ke barat," kata Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Lelono, Kamis, 21 Januari 2021.
 
Menurut dia, potensi ancaman bahaya tersebut selain guguran lava pijar dan awan panas juga potensi banjir lahar di aliran sungai berhulu Merapi.

"Dengan meningkatnya guguran ke barat, timbunan material vulkanis Merapi di puncak juga bertambah. Ini berpotensi terjadi banjir lahar dingin di sungai berhulu Merapi saat turun hujan deras di puncak," ungkapnya.
 
Baca juga: Pemkab Nunukan Minta Pemerintah Pusat Bantu Atasi Banjir Kiriman dari Malaysia
 
Ia mengatakan, meski tetap meningkatkan kewaspadaan, namun untuk pengungsian warga di sisi barat daya, khususnya kelompok rentan belum akan dilakukan.
 
"Karena dari catatan kami memang tidak ada warga yang tinggal di radius lima kilometer dari puncak Merapi, sehingga masih dalam radius yang direkomendasikan BPPTKG," ujar Joko.
 
Joko mengatakan, upaya mitigasi yang dilakukan BPBD Sleman juga ada beberapa kendala, di antaranya pendataan warga yang berada di luar radius lima kilometer, khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Cangkringan, Turi, dan Pakem tidak maksimal karena keterbatasan anggaran.
 
"Pendataan warga ini penting untuk dilakukan dalam mengantisipasi jika sewaktu-waktu Gunung Merapi berubah status menjadi awas. Sementara untuk melakukan kegiatan pendataan anggarannya sekarang di 2021 minim sekali, jadi kami belum tahu mau bergerak seperti apa," papar dia.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan