Petugas BPBD setempat menggunakan perahu untuk mencari warga yang perlu dievakuasi saat banjir di Kabupaten Nunukan. ANTARA/HO-Humas BPBD Nunukan
Petugas BPBD setempat menggunakan perahu untuk mencari warga yang perlu dievakuasi saat banjir di Kabupaten Nunukan. ANTARA/HO-Humas BPBD Nunukan

Pemkab Nunukan Minta Pemerintah Pusat Bantu Atasi Banjir Kiriman dari Malaysia

Antara • 21 Januari 2021 09:06
Tanjung Selor: Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam penanganan banjir impor di Sembakung, karena berkaitan dengan negara lain. Ia ingin agar ada solusi supaya masyarakat di Kecamatan Sembakung tidak selalu menjadi korban banjir kiriman.
 
Banjir yang melanda Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terjadi setiap tahun akibat meluapnya Sungai Pansiangan yang berhulu di Negeri Sabah, Malaysia.
 
Warga setempat dan Pemkab Nunukan menilai banjir yang menenggelamkan ribuan rumah ini dikenal sebagai banjir impor dari negara tetangga Malaysia.

Selain itu, koordinasi dengan Pusat juga berkaitan dengan penanganannya yang membutuhkan anggaran besar sementara pemerintah daerah tidak mampu menalangi semuanya.
 
Baca juga: Polisi Awasi Rumah Korban Longsor Bogor
 
"Penanganan banjir kiriman dari Malaysia yang berlangsung di Sembakung setiap tahun ini perlu dicarikan solusi oleh pemerintah di pusat karena berkaitan dengan negara lain," ujar Laura, Kamis, 21 Januari 2021.
 
Kemudian, Bupati Nunukan juga menyinggung soal anggaran penanganan bagi masyarakat terdampak yang mencapai ribuan keluarga tersebut ditambah sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan perkantoran yang memerlukan dana cukup besar sehingga perlu intervensi pusat.
 
Informasi yang diperoleh dari Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Sembakung, Abdullah, menyebutkan sebanyak delapan desa dan 1.552 keluarga dan 5.682 jiwa, terdampak banjir kiriman dari negara tetangga.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan