Batu: Salah satu rumah di perumahan yang berada di Jalan Hasanuddin Gang 26 Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, menjadi lokasi penangkapan terduga teroris pada Rabu Malam, 31 Juli 2024.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Dirmanto, mengatakan, rumah yang dimaksud masih berstatus sewa.
"Informasi yang kami terima masih sewa. Sewa 2 tahun sekarang sudah jalan 1,5 tahun," ucap dia, Kamis, 1 Agustus 2024.
Berdasarkan pantauan Medcom.id, sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Polri tampak berada di sekitar lokasi penangkapan terduga teroris sejak Kamis pagi. Personel polisi berseragam hitam itu tampak berjaga di balik garis polisi di lokasi.
Garis polisi ini berjarak sekitar 20 meter dari rumah yang diduga merupakan lokasi penangkapan terduga teroris tersebut. Sejumlah personel polisi bersenjata lengkap itu tampak membawa sejumlah barang bukti dari rumah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mobil.
Sementara Pengamat Terorisme Al Chaidar mengungkapkan pola jaringan terorisme memang demikian. Kelompok radikal itu kerap menyewa rumah di permukiman masyarakat untuk menyamarkan aksi.
"Jadi memang tidak pernah rumah asli, rumah keluarga, atau rumah warisan. Mobil juga harus sewa," ucap dia.
Al Chaidar menambahkan penggunaan lokasi tertentu yang mudah teridentifikasi oleh aparat sangat dihindari oleh kelompok terorisme.
"Makanya itu tidak pernah di rumah jemaah atau orang tua, karena dilarang. SOP mereka harus seperti itu," jelasnya.
Batu: Salah satu rumah di perumahan yang berada di Jalan Hasanuddin Gang 26 Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo,
Kota Batu, Jawa Timur, menjadi lokasi penangkapan terduga teroris pada Rabu Malam, 31 Juli 2024.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Dirmanto, mengatakan, rumah yang dimaksud masih berstatus sewa.
"Informasi yang kami terima masih sewa. Sewa 2 tahun sekarang sudah jalan 1,5 tahun," ucap dia, Kamis, 1 Agustus 2024.
Berdasarkan pantauan
Medcom.id, sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Polri tampak berada di sekitar lokasi penangkapan terduga teroris sejak Kamis pagi. Personel polisi berseragam hitam itu tampak berjaga di balik garis polisi di lokasi.
Garis polisi ini berjarak sekitar 20 meter dari rumah yang diduga merupakan lokasi penangkapan terduga teroris tersebut. Sejumlah personel polisi bersenjata lengkap itu tampak membawa sejumlah barang bukti dari rumah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mobil.
Sementara Pengamat Terorisme Al Chaidar mengungkapkan pola jaringan terorisme memang demikian. Kelompok radikal itu kerap menyewa rumah di permukiman masyarakat untuk menyamarkan aksi.
"Jadi memang tidak
pernah rumah asli, rumah keluarga, atau rumah warisan. Mobil juga harus sewa," ucap dia.
Al Chaidar menambahkan penggunaan lokasi tertentu yang mudah teridentifikasi oleh aparat sangat dihindari oleh kelompok terorisme.
"Makanya itu tidak pernah di rumah jemaah atau orang tua, karena dilarang. SOP mereka harus seperti itu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)