Washington: Khalid Sheikh Mohammed, dan dua kaki tangannya mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi. Pria itu dituduh oleh Amerika Serikat (AS) merencanakan serangan 11 September dan kini ditahan di penjara Guantanamo.
Dengan mengaku bersalah, ia menerima hukuman seumur hidup. Pengakuannya dilaporkan New York Times mengutip pejabat Pentagon.
“Kesepakatan untuk pengakuan bersalah oleh Mohammed, Walid Bin Attash dan Mustafa al-Hawasawi daripada persidangan hukuman mati telah disetujui oleh seorang pejabat senior Pentagon,” lapor New York Times, dikutip dari TRT World, Kamis, 1 Agustus 2024.
Ketiga pria tersebut telah ditahan sejak 2003.
Mohammed dituduh sebagai militan Al Qaeda dan dicurigai oleh AS sebagai arsitek utama serangan 11 September di World Trade Center New York dan Pentagon di luar Washington.
“Sebagai imbalan atas pencabutan hukuman mati sebagai hukuman yang mungkin dijatuhkan, ketiga terdakwa ini telah setuju untuk mengaku bersalah atas semua pelanggaran yang didakwakan, termasuk pembunuhan terhadap 2.976 orang yang tercantum dalam dakwaan,” kata jaksa penuntut umum, Laksamana Muda Aaron Rugh, dalam sebuah surat kepada anggota keluarga korban 11 September.
Surat itu mengatakan bahwa para terdakwa dapat mengajukan pembelaan mereka di pengadilan terbuka paling cepat minggu depan.
Departemen Pertahanan merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa para jaksa telah mencapai kesepakatan pembelaan dengan Mohammed, Bin Attash dan al-Hawasawi, tanpa mengungkapkan ketentuan kesepakatan tersebut.
Peristiwa 11 September atau yang dikenal 9/11, adalah serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C.
Menurut laporan tim investigasi 911, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan ini, menjadikannya sebagai serangan teroris dengan jumlah korban terbanyak sepanjang sejarah.
Baca juga: 5 Terdakwa Kasus 9/11 di Guantanamo Ajukan Banding
Cek Berita dan Artikel yang lain di
