Solo: Harga buah-buahan lokal di pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah, mengalami kenaikan harga menjelang Ramadan. Kenaikan harga salah satinya dipicu tradisi ruwahan yang masih lekat dengan masyarakat Solo dan sekitarnya.
"Sekarang-sekarang ini hampir semua jenis buah-buahan lokal naik harganya. Ada yang naik sedikit ada juga yang naik banyak. Naiknya sudah sejak akhir Februari," ujar salah satu pedagang buah di Pasar Gede Solo, Sulastri, Rabu, 6 Maret 2024.
Kenaikan harga paling signifikan terjadi pada buah pisang. Harga tinggi berlaku pada semua jenis pisang,
Pisang raja saat ini Rp50 ribu per lirang, naik dari harga sebelumnya Rp40 ribu per lirang. Lalu pisang kepok biasa naik jadi Rp25 ribu per lirang dari sebelumnya Rp20 ribu per lirang.
"Sebelum ruwahan pas imlek sudah sempat naik, ruwahan tambah naik lagi. Tapi pasokan tetap aman. Untuk pisang saya ambilnya ada yang dari Sragen dan Boyolali," bebernya.
Hal sama disampaikan pedagang buah di Pasar Gede Solo lainnya, Bandi. Menurutnya, harga buah yang naik pada buah jenis lokal. Sedangkan harga buah impor masih stabil.
"Apel sama pear itu masih biasa. Yang naik, yang lokal seperti salak, jeruk. Tapi naiknya tidak banyak, hanya Rp2.000 per kilogram. Seperti jeruk besar sekarang Rp27 ribu per kilogram. Yang naik lagi buah naga, biasanya Rp10 ribu per kilogram, sekarang Rp14 ribu per kilogram.Tradisi ruwahan itu sedikit banyak ta berpengaruh," ungkapnya.
Solo: Harga buah-buahan lokal di pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah, mengalami kenaikan harga menjelang Ramadan.
Kenaikan harga salah satinya dipicu tradisi ruwahan yang masih lekat dengan masyarakat Solo dan sekitarnya.
"Sekarang-sekarang ini hampir semua jenis buah-buahan lokal naik harganya. Ada yang naik sedikit ada juga yang naik banyak. Naiknya sudah sejak akhir Februari," ujar salah satu pedagang buah di Pasar Gede Solo, Sulastri, Rabu, 6 Maret 2024.
Kenaikan harga paling signifikan terjadi pada buah pisang. Harga tinggi berlaku pada semua jenis pisang,
Pisang raja saat ini Rp50 ribu per lirang, naik dari harga sebelumnya Rp40 ribu per lirang. Lalu pisang kepok biasa naik jadi Rp25 ribu per lirang dari sebelumnya Rp20 ribu per lirang.
"Sebelum ruwahan pas imlek sudah sempat naik, ruwahan tambah naik lagi. Tapi pasokan tetap aman. Untuk pisang saya ambilnya ada yang dari Sragen dan Boyolali," bebernya.
Hal sama disampaikan pedagang buah di Pasar Gede Solo lainnya, Bandi. Menurutnya, harga buah yang naik pada buah jenis lokal. Sedangkan harga buah impor masih stabil.
"Apel sama pear itu masih biasa. Yang naik, yang lokal seperti salak, jeruk. Tapi naiknya tidak banyak, hanya Rp2.000 per kilogram. Seperti jeruk besar sekarang Rp27 ribu per kilogram. Yang naik lagi buah naga, biasanya
Rp10 ribu per kilogram, sekarang Rp14 ribu per kilogram.Tradisi ruwahan itu sedikit banyak ta berpengaruh," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)