Berbagai peristiwa menjadi tajuk utama pemberitaan di sejumlah daerah. Mulai dari munculnya klaster covid-19 di sekolah hingga lagi-lagi kasus pencabulan yang melibatkan tenaga pendidik.
Pertama, soal temuan 150 klaster covid-19 di sejumlah sekolah di Jawa Barat yang telah memulai pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi telah mengecek terkait informasi adanya 150 klaster sekolah di Jabar. Informasi itu diungkap situs yang mengatasnamakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/home/survey-ptm-dashboard-spasial, setelah kami telusuri dari data ini, tidak bisa diakses, kemudian saya konfirmasi di Kemendikbud dari teman yg ada di sana , saling tuduh antara data Pusdatin dan dari Pauddasmen, sehingga data di tutup, sementara kalau lihat data , keluarnya di di Pusdatin," kata Dedi saat dihubungi, Jumat 24 September 2021.
Dedi mengungkapakan, dari informasi internal tak ada klaster sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB di Jawa Barat. Saat ini, pihaknya tengah menelusuri detail sekolah yang menjadi klaster.
Selengkapnya di sini: Disdik Jabar Bantah Ada 150 Klaster Covid-19 di Sekolah
Kedua, Satreskrim Polres Trenggalek menangkap seorang ustaz di salah pondok pesantren karena diduga mencabuli 34 santriwatinya. Tersangka pencabulan, SM, warga Desa Pule, Kecamatan Pule, Trenggalek.
Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Arief Rizky Wicaksana mengatakan tersangka SM diduga melalukan tindakan pencabulan selama tiga tahun terakhir.
"Tersangka merupakan ustaz (guru) yang mengajar di pondok pesantren tersebut, " ujar AKP Arief, Jumat 24 September 2021.
Selengkapnya di sini: Bejat, Oknum Ustaz di Trenggalek Mencabuli 34 Santriwati
Ketiga, Viral video di media sosial seorang anak Sekolah Dasar (SD) menyeberangi sungai menggunakan styrofoam saat pulang sekolah. Diketahui lokasi peristiwa itu di Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.
Dalam video yang berdurasi 59 detik itu, tampak seorang siswa SD mengenakan seragam pramuka sedang mendayung styrofoam untuk menyeberang sungai. Hingga kini identitas anak SD tersebut masih belum diketahui.
Kepala Desa Kuala Sungai Dua Belas, Hartoni, membenarkan jika video tersebut berada di Desa Kuala Dua Belas. Dia mengatakan styrofoam yang digunakan siswa untuk menyeberang tersebut umumnya digunakan untuk membawa hasil tangkapan laut yang dibekukan seperti udang maupun ikan.
Selengkapnya di sini: Viral Video Siswa SD di Sumsel Pakai Styrofoam Menyeberangi Sungai
Berbagai peristiwa menjadi tajuk utama pemberitaan di sejumlah daerah. Mulai dari munculnya klaster covid-19 di sekolah hingga lagi-lagi kasus pencabulan yang melibatkan tenaga pendidik.
Pertama, soal temuan 150 klaster covid-19 di sejumlah sekolah di Jawa Barat yang telah memulai pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi telah mengecek terkait informasi adanya 150 klaster sekolah di Jabar. Informasi itu diungkap situs yang mengatasnamakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/home/survey-ptm-dashboard-spasial, setelah kami telusuri dari data ini, tidak bisa diakses, kemudian saya konfirmasi di Kemendikbud dari teman yg ada di sana , saling tuduh antara data Pusdatin dan dari Pauddasmen, sehingga data di tutup, sementara kalau lihat data , keluarnya di di Pusdatin," kata Dedi saat dihubungi, Jumat 24 September 2021.
Dedi mengungkapakan, dari informasi internal tak ada klaster sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB di Jawa Barat. Saat ini, pihaknya tengah menelusuri detail sekolah yang menjadi klaster.
Selengkapnya di sini: Disdik Jabar Bantah Ada 150 Klaster Covid-19 di Sekolah
Kedua, Satreskrim Polres Trenggalek menangkap seorang ustaz di salah pondok pesantren karena diduga mencabuli 34 santriwatinya. Tersangka pencabulan, SM, warga Desa Pule, Kecamatan Pule, Trenggalek.
Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Arief Rizky Wicaksana mengatakan tersangka SM diduga melalukan tindakan pencabulan selama tiga tahun terakhir.
"Tersangka merupakan ustaz (guru) yang mengajar di pondok pesantren tersebut, " ujar AKP Arief, Jumat 24 September 2021.
Selengkapnya di sini: Bejat, Oknum Ustaz di Trenggalek Mencabuli 34 Santriwati
Ketiga, Viral video di media sosial seorang anak Sekolah Dasar (SD) menyeberangi sungai menggunakan styrofoam saat pulang sekolah. Diketahui lokasi peristiwa itu di Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.
Dalam video yang berdurasi 59 detik itu, tampak seorang siswa SD mengenakan seragam pramuka sedang mendayung styrofoam untuk menyeberang sungai. Hingga kini identitas anak SD tersebut masih belum diketahui.
Kepala Desa Kuala Sungai Dua Belas, Hartoni, membenarkan jika video tersebut berada di Desa Kuala Dua Belas. Dia mengatakan styrofoam yang digunakan siswa untuk menyeberang tersebut umumnya digunakan untuk membawa hasil tangkapan laut yang dibekukan seperti udang maupun ikan.
Selengkapnya di sini: Viral Video Siswa SD di Sumsel Pakai Styrofoam Menyeberangi Sungai
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)