Malang: Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, tengah mendirikan Rumah Sakit (RS) Darurat Penanganan Covid-19. Fasilitas kesehatan khusus menangani pasien positif korona itu dibangun di area kompleks Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
"Akan banyak nanti masyarakat yang terdampak covid-19 bisa terselamatkan. Karena rumah sakit dan tenaga medis yang menangani khusus penyakit covid-19. Fasilitasnya dan keamanannya juga khusus," kata Bupati Malang, M Sanusi, Senin, 5 April 2021.
Sanusi menjelaskan pembangunan RS agar penanganan pasien covid-19 tidak bercampur dengan pasien umum. Ia menargetkan pembangunan faskes tersebut rampung dalam 45 hari.
"Rumah sakit ini khusus pasien yang setelah di swab positif covid-19. Kalau rumah sakit yang lain masih bercampur, ini khusus covid-19, tidak terima pasien umum," jelasnya.
Baca juga: Semua SD di Banjarmasin Gelar Ujian Tatap Muka
Di sisi lain, Sanusi menjelaskan kondisi penyebaran covid-19 di Kabupaten Malang terkini sudah semakin melandai. Dia menyebutkan, kasus covid-19 di wilayahnya masih menyisakan sekitar 300 pasien.
"Untuk Kecamatan Dau tinggal enam. Kabupaten Malang dari 14.600 sekian RT/RW tinggal sekitar 80-an RT/RW yang masih zona kuning, semua sudah hijau. Mudah-mudahan sebelum 45 hari semuanya sudah hijau. Jadi nanti rumah sakit ini tidak terlalu sibuk menangani covid-19," ungkapnya.
Sementara itu Direktur RSU UMM, Djoni Djunaedi, menyebutkan fasilitas di RS khusus covid-19 tersebut dibuat lengkap dari ruang rawat inap hingga ruang intensif care.
"Ada 65 ruang rawat inap biasa untuk covid-19, juga ada delapan ruang intensif care dan lain-lain," katanya.
Ia menambahkan pasien covid-19 yang dirawat di RS darurat akan dibiayai oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Juga ada fasilitas hiburan di tengah-tengah rumah sakit. Gymnastic atau seperti itu," ujarnya.
Rektor UMM, Fauzan, mengungkapkan RS darurat merupakan pengembangan RSU UMM. Ia berharap pemanfaatan RS spesifik hanya untuk kasus covid-19 kendati dengan komorbid.
"Termasuk juga (pasien yang memerlukan) operasi, itu kan juga memerlukan suatu penanganan khusus, di sinilah tempatnya. Pembangunan ini 45 hari kerja 24 jam," imbuh dia.
RS darurat covid-19 dibangun di atas lahan 6.000 meter persegi dengan fasilitas ruang rawat inap, unit gawat darurat (UGD), ruang rontgen, ruang infeksius, intensive care unit ventilator dan nonventilator, ruang bersalin, dan ruang anak serta incinerator (pembakar sampah ramah lingkungan). Jangka panjangnya, ketika pandemi covid-19 sudah mereda, RS akan dialihfungsikan untuk perawatan penyakit lain seperti HIV.
Malang: Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, tengah mendirikan Rumah Sakit (RS) Darurat Penanganan Covid-19.
Fasilitas kesehatan khusus menangani pasien positif korona itu dibangun di area kompleks Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
"Akan banyak nanti masyarakat yang terdampak covid-19 bisa terselamatkan. Karena rumah sakit dan tenaga medis yang menangani khusus penyakit covid-19. Fasilitasnya dan keamanannya juga khusus," kata Bupati Malang, M Sanusi, Senin, 5 April 2021.
Sanusi menjelaskan pembangunan RS agar penanganan pasien covid-19 tidak bercampur dengan pasien umum. Ia menargetkan pembangunan faskes tersebut rampung dalam 45 hari.
"Rumah sakit ini khusus pasien yang setelah di swab positif covid-19. Kalau rumah sakit yang lain masih bercampur, ini khusus covid-19, tidak terima pasien umum," jelasnya.
Baca juga:
Semua SD di Banjarmasin Gelar Ujian Tatap Muka
Di sisi lain, Sanusi menjelaskan kondisi penyebaran covid-19 di Kabupaten Malang terkini sudah semakin melandai. Dia menyebutkan, kasus covid-19 di wilayahnya masih menyisakan sekitar 300 pasien.
"Untuk Kecamatan Dau tinggal enam. Kabupaten Malang dari 14.600 sekian RT/RW tinggal sekitar 80-an RT/RW yang masih zona kuning, semua sudah hijau. Mudah-mudahan sebelum 45 hari semuanya sudah hijau. Jadi nanti rumah sakit ini tidak terlalu sibuk menangani covid-19," ungkapnya.
Sementara itu Direktur RSU UMM, Djoni Djunaedi, menyebutkan fasilitas di RS khusus covid-19 tersebut dibuat lengkap dari ruang rawat inap hingga ruang intensif care.
"Ada 65 ruang rawat inap biasa untuk covid-19, juga ada delapan ruang intensif care dan lain-lain," katanya.