Banda Aceh: Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh berupaya mengurangi jumlah sampah. Salah satunya dengan teknologi pirolisis untuk mengurangi sampah plastik di komplek tempat pemrosesan akhir (TPA) Gampong Jawa, Banda Aceh, Aceh.
Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani, mengatakan metode ini dilakukan untuk memusnahkan sampah plastik yang sudah tidak bisa dimanfaatkan. Yakni dengan cara dibakar dengan suhu 400 derajat celsius.
"Keberadaan mesin ini tujuannya untuk menangani sampah-sampah plastik jenis kresek dan asoi yang selama ini tidak termanfaatkan," kata Hamdani, Selasa 1 September 2020.
Kepala Bidang pengelolaan sampah dan limbah B3, Hendra Gunawan, mengatakan limbah plastik melalui proses pirolisis mampu diubah menjadi bahan bakar minyak (BBM). Namun tingkat pemurniannya masih rendah.
"Tingkat pemurniannya masih rendah. Minyak yang dihasilkan setara bensin, solar dan minyak tanah tapi kualiatasnya masih di bawah," kata Hendra.
Baca: Potensi Ekonomi Daur Ulang Sampah Plastik PET Sekali Pakai
Dia mengungkapkan, proses pengolahan sampah plastik dengan proses pirolisis memiliki kelemahan yaitu tidak efisien pada pembuatan reaktor dalam skala besar. Hal ini diakibatkan terjadinya bubling, chanelling, dan kurang ekonomis.
"Tapi tujuan kami bagaimana menangani sampah plastik yang selama ini tidak teratasi yang terbuang percuma sehingga bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan," ungkapnya.
Hendra mengaku, mesin tersebut mampu membakar sampah plastik mencapai 200 kilogram per bulan. Untuk 30 kilogram sampah plastik dibutuhkan sebanyak 30 liter bahan bakar jenis solar. Karena biaya bahan bakar besar, pihaknya hanya mengoperasikan mesin saat tertentu.
"Jadi kita melihat di keadaan tertentu kita mengoperasikannya. Diharapkan metode ini dapat mengurangi jumlah tumpukan sampah plastik di Kota Banda Aceh," jelasnya.
Banda Aceh: Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh berupaya mengurangi jumlah sampah. Salah satunya dengan teknologi pirolisis untuk mengurangi sampah plastik di komplek tempat pemrosesan akhir (TPA) Gampong Jawa, Banda Aceh, Aceh.
Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani, mengatakan metode ini dilakukan untuk memusnahkan sampah plastik yang sudah tidak bisa dimanfaatkan. Yakni dengan cara dibakar dengan suhu 400 derajat celsius.
"Keberadaan mesin ini tujuannya untuk menangani sampah-sampah plastik jenis kresek dan asoi yang selama ini tidak termanfaatkan," kata Hamdani, Selasa 1 September 2020.
Kepala Bidang pengelolaan sampah dan limbah B3, Hendra Gunawan, mengatakan limbah plastik melalui proses pirolisis mampu diubah menjadi bahan bakar minyak (BBM). Namun tingkat pemurniannya masih rendah.
"Tingkat pemurniannya masih rendah. Minyak yang dihasilkan setara bensin, solar dan minyak tanah tapi kualiatasnya masih di bawah," kata Hendra.
Baca: Potensi Ekonomi Daur Ulang Sampah Plastik PET Sekali Pakai