Jepara: Banjir di Desa Dorang Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai surut. Seiring berkurangnya air banjir, warga mulai mengeluhkan gatal-gatal, batuk, dan pilek.
Kepala Puskesmas Nalumsari, Nur Sahid menyebutkan, hingga hari ke empat ini, sudah ada 292 warga yang periksa kesehatan. Tak hanya warga lanjut usia (lansia), banyak anak-anak juga terserang penyakit.
“Ya, tidak hanya orang tua saja, anak-anak juga ada banyak. Kebanyak gatal-gatal, batuk, dan pilek,” ujar Sahid ditemui di Posko Kesehatan di Desa Dorang, Senin, 18 Maret 2024.
Hingga saat ini sudah satu warga lanjut usia yang dirujuk ke rumah sakit lantaran asma. Kemudian satu balita dan ibu hamil dengan risiko tinggi dipindah tempat perawatannya.
Sebelum membuka Posko Kesehatan di balai Desa Dorang, tim kesehatan membuka layanan keliling. Namun, layanan tersebut dihentikan karena air yang merendam wilayah permukiman warga kian tinggi.
“Awalnya kami keliling. Tapi pas air sudah tinggi dan warga harus dievakuasi dari rumah-rumah, terus Posko Kesehatan dibuat di sini. Kemarin itu air kan sempat sampai 2 meter. Tapi kalau besok pagi sudah surut, kita mungkin akan buka layanan keliling lagi,” kata Sahid.
Diketahui, jumlah warga Desa Dorang terdampak banjir sebanyak 3.134 jiwa. Kemudian total warga yang mengungsi sebanyak 445. Rinciannya, 288 di pengungsian, selebihnya bertahan di rumah saudara.
Jepara: Banjir di Desa Dorang Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai surut. Seiring berkurangnya air banjir, warga mulai
mengeluhkan gatal-gatal, batuk, dan pilek.
Kepala Puskesmas Nalumsari, Nur Sahid menyebutkan, hingga hari ke empat ini, sudah ada 292 warga yang periksa kesehatan. Tak hanya warga lanjut usia (lansia), banyak anak-anak juga terserang penyakit.
“Ya, tidak hanya orang tua saja, anak-anak juga ada banyak. Kebanyak gatal-gatal, batuk, dan pilek,” ujar Sahid ditemui di Posko Kesehatan di Desa Dorang, Senin, 18 Maret 2024.
Hingga saat ini sudah satu warga lanjut usia yang dirujuk ke rumah sakit lantaran asma. Kemudian satu balita dan ibu hamil dengan risiko tinggi dipindah tempat perawatannya.
Sebelum membuka Posko Kesehatan di balai Desa Dorang, tim kesehatan membuka layanan keliling. Namun, layanan tersebut dihentikan karena air yang merendam wilayah permukiman warga kian tinggi.
“Awalnya kami keliling. Tapi pas air sudah tinggi dan warga harus dievakuasi dari rumah-rumah, terus Posko Kesehatan dibuat di sini. Kemarin itu air kan sempat sampai 2 meter. Tapi kalau besok pagi sudah surut, kita mungkin
akan buka layanan keliling lagi,” kata Sahid.
Diketahui, jumlah warga Desa Dorang terdampak banjir sebanyak 3.134 jiwa. Kemudian total warga yang mengungsi sebanyak 445. Rinciannya, 288 di pengungsian, selebihnya bertahan di rumah saudara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)