Jepara: Sejak sepekan terakhir masyarakat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dibuat kelabakan dengan harga gas elpiji ukuran 3 kilogram yang naik 100 persen lebih.
Warga Desa Dorang, Winarni, mengatakan, sejak tiga hari terakhir kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Sekali mendapatkan gas bersubsidi itu, dia harus membeli dengan harga sangat mahal.
“Ada yang jual Rp50 ribu, Rp30 ribu, Rp25 ribu. Normalnya Rp20 ribu kalau pun naik itu paling-paling Rp22 ribu,” ujar Winarni, kepada Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, saat meninjau warga korban banjir di pengungsian di balai Desa Dorang, Senin, 18 Maret 2024.
Lantaran gas elpiji sulit didapat dan mahal, Winarni meminta pemerintah Kabupaten Jepara mencukupi kebutuhan gas elpiji bagi warga yang terdampak banjir.
“Kami ini sudah kena bencana, malah jual gas mahal,” kata Winarni.
Menanggapi keluhan Winarni, Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta, menyampaikan belakangn memang ada ketersendatan pasokan gas elpiji lantaran arus lalu lintas pengiriman tersendat karena banjir di Semarang dan Demak.
“Tapi ini sudah ada pasokan. Untuk Kabupaten Jepara ada kiriman 30 ribu tabung. Jadi sabar. Soal harga yang mahal tadi, tokonya di mana sampaikan saja biar nanti dicek Pak Asisten 2,” terang Edy.
Ia memastikan seluruh kebutuhan warga korban bencana banjir tercukupi. Mulai dari kebutuhan logistik, obat-obatan, hingga bantuan pengganti tanaman padi yang rusak akibat banjir.
Jepara: Sejak sepekan terakhir masyarakat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dibuat kelabakan dengan harga gas elpiji ukuran 3 kilogram yang naik
100 persen lebih.
Warga Desa Dorang, Winarni, mengatakan, sejak tiga hari terakhir kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Sekali mendapatkan gas bersubsidi itu, dia harus membeli dengan harga sangat mahal.
“Ada yang jual Rp50 ribu, Rp30 ribu, Rp25 ribu. Normalnya Rp20 ribu kalau pun naik itu paling-paling Rp22 ribu,” ujar Winarni, kepada Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, saat meninjau warga korban banjir di pengungsian di balai Desa Dorang, Senin, 18 Maret 2024.
Lantaran gas elpiji sulit didapat dan mahal, Winarni meminta pemerintah Kabupaten Jepara mencukupi kebutuhan gas elpiji bagi warga yang terdampak banjir.
“Kami ini sudah kena bencana, malah jual gas mahal,” kata Winarni.
Menanggapi keluhan Winarni, Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta, menyampaikan belakangn memang ada ketersendatan pasokan gas elpiji lantaran arus lalu lintas pengiriman tersendat karena banjir di Semarang dan Demak.
“Tapi ini sudah ada pasokan. Untuk Kabupaten Jepara ada kiriman 30 ribu tabung. Jadi sabar. Soal harga yang mahal tadi,
tokonya di mana sampaikan saja biar nanti dicek Pak Asisten 2,” terang Edy.
Ia memastikan seluruh kebutuhan warga korban bencana banjir tercukupi. Mulai dari kebutuhan logistik, obat-obatan, hingga bantuan pengganti tanaman padi yang rusak akibat banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)