Lumajang: Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menerangkan bantuan untuk korban terdampak bencana erupsi Gunung Semeru terus berdatangan hingga kini. Ia mengaku, dana yang terkumpul melalui Baznas Lumajang nantinya untuk proses recovery, khususnya pembangunan hunian sementara (huntara) bagi para pengungsi.
"Huntara itulah yang paling cepat agar masyarakat segera kembali beraktifitas normal. Huntara bersifat sementara sambil menunggu bantuan hunian tetap dari pemerintah pusat," katanya di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang, Lumajang, Jawa Timur, Senin 13 Desember 2021.
Pemkab Lumajang berkomitmen untuk bantuan uang yang masuk ke rekening Baznas Kabupaten Lumajang akan dipergunakan untuk tindak lanjut persiapan relokasi. Baik untuk sarana fasilitas umum maupun hunian sementara yang akan dibangun.
Baca: Relokasi Pengungsi Semeru Diharap Segera Dilakukan
Calon lokasi hunian baru itu kurang lebih 2.000 unit rumah dan jumlah tersebut sama dengan satu desa. Oleh karena itu, desain tata pemukimannya harus sempurna. Yakni harus dilengkapi dengan fasilitas umum yang lengkap seperti RTH, tempat ibadah, terdapat makam karena berkaitan dengan banyak orang, harus ada TPS dan TPA, serta adanya tempat pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mencatat sebanyak 150 warga terdampak erupsi Gunung Semeru mengungsi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ratusan pengungsi tersebut merupakan warga Kabupaten Malang.
"Pengungsi yang tinggal di rumah sanak saudara di Kabupaten Malang nanti akan kami data dulu dan akan diberikan bantuan sembako serta tidak lupa akan di lakukan pemeriksaan kesehatan dari puskesmas setempat,” ujar Bupati Malang, M Sanusi, Senin 13 Desember 2021.
Baca: BNPB Sebut Sebelum Erupsi Warga Sudah Diimbau Evakuasi
Sanusi menerangkan, ada enam kecamatan di Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan Gunung Semeru. Yakni Kecamatan Poncokusumo, Wajak, Turen, Dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading.
"Oleh sebab itu menurut saya pembangunan tanggul ini lebih baik diteruskan yang nantinya warga setempat akan terlindungi. Sehingga ketika ada lahar dari erupsi Gunung Semeru tidak akan mengarah ke penduduk setempat, Sehingga jika nanti ada susulan, aliran laharnya langsung menuju ke sungai di Gladak Perak,” ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Malang menegaskan bahwa Pemkab Malang akan selalu siap membantu Pemkab Lumajang apabila kekurangan personil di lapangan selama masa penanganan warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Selama dibutuhkan kami akan membantu. Selama masih dibutuhkan kami tetap akan bantu di sini. Bantuan personil tetap jika dari satgas sudah merasa cukup maka bantuan personil nantinya akan kami tarik kembali. Di sisi lain kita telah mendukung dua dapur umum yang dalam hal ini juga di bantu oleh BPBD, Tagana dan PMI,” jelasnya.
Lumajang: Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menerangkan bantuan untuk korban terdampak bencana erupsi
Gunung Semeru terus berdatangan hingga kini. Ia mengaku, dana yang terkumpul melalui Baznas Lumajang nantinya untuk proses
recovery, khususnya pembangunan hunian sementara (huntara) bagi para pengungsi.
"Huntara itulah yang paling cepat agar masyarakat segera kembali beraktifitas normal. Huntara bersifat sementara sambil menunggu bantuan hunian tetap dari pemerintah pusat," katanya di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang, Lumajang, Jawa Timur, Senin 13 Desember 2021.
Pemkab Lumajang berkomitmen untuk bantuan uang yang masuk ke rekening Baznas Kabupaten Lumajang akan dipergunakan untuk tindak lanjut persiapan relokasi. Baik untuk sarana fasilitas umum maupun hunian sementara yang akan dibangun.
Baca: Relokasi Pengungsi Semeru Diharap Segera Dilakukan
Calon lokasi hunian baru itu kurang lebih 2.000 unit rumah dan jumlah tersebut sama dengan satu desa. Oleh karena itu, desain tata pemukimannya harus sempurna. Yakni harus dilengkapi dengan fasilitas umum yang lengkap seperti RTH, tempat ibadah, terdapat makam karena berkaitan dengan banyak orang, harus ada TPS dan TPA, serta adanya tempat pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mencatat sebanyak 150 warga terdampak erupsi Gunung Semeru mengungsi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ratusan pengungsi tersebut merupakan warga Kabupaten Malang.
"Pengungsi yang tinggal di rumah sanak saudara di Kabupaten Malang nanti akan kami data dulu dan akan diberikan bantuan sembako serta tidak lupa akan di lakukan pemeriksaan kesehatan dari puskesmas setempat,” ujar Bupati Malang, M Sanusi, Senin 13 Desember 2021.
Baca: BNPB Sebut Sebelum Erupsi Warga Sudah Diimbau Evakuasi
Sanusi menerangkan, ada enam kecamatan di Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan Gunung Semeru. Yakni Kecamatan Poncokusumo, Wajak, Turen, Dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading.
"Oleh sebab itu menurut saya pembangunan tanggul ini lebih baik diteruskan yang nantinya warga setempat akan terlindungi. Sehingga ketika ada lahar dari erupsi Gunung Semeru tidak akan mengarah ke penduduk setempat, Sehingga jika nanti ada susulan, aliran laharnya langsung menuju ke sungai di Gladak Perak,” ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Malang menegaskan bahwa Pemkab Malang akan selalu siap membantu Pemkab Lumajang apabila kekurangan personil di lapangan selama masa penanganan warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Selama dibutuhkan kami akan membantu. Selama masih dibutuhkan kami tetap akan bantu di sini. Bantuan personil tetap jika dari satgas sudah merasa cukup maka bantuan personil nantinya akan kami tarik kembali. Di sisi lain kita telah mendukung dua dapur umum yang dalam hal ini juga di bantu oleh BPBD, Tagana dan PMI,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)