Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto menjelaskan awal mula erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu, 4 Desember 2021. Bencana alam itu telah dimonitor melalui Pos Pemantau Gunung Sawur, Candipuro, Lumajang.
"Pukul 15.10 WIB, masyarakat dan para penambang yang beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan sudah diimbau untuk naik dan tidak melakukan akivitas di aliran sungai," ujar Suharyanto di ruang rapat Komisi VIII DPR, Senayan, Senin, 13 Desember 2021.
Menurut dia, pada pukul 15.20 WIB, pos pantau melaporkan munculnya guguran awan panas dengan arah luncuran ke Besuk Kobokan. Selain itu, kondisi Gunung Semeru tertutup kabut dan debu vulkanik.
Baca: Kemendagri Buat Posko Pembuatan Dokumen Bagi Korban Erupsi Gunung Semeru
Pukul 15.30 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menuju lokasi yang cukup parah terdampak, yaitu Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo. Pemantauan dan evakuasi korban langsung dilakukan.
Hingga saat ini, korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru tercatat mencapai 46 orang. Sebanyak sembilan orang dilaporkan hilang.
"Ini kami tambah lagi tanggap daruratnya 14 hari untuk terus mencari korban yang hilang," terang Suharyanto.
Kemudian, 18 orang mengalami luka berat. Jumlah pengungsi mencapai 9.374 orang yang tersebar di 123 titik posko.
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto menjelaskan awal mula erupsi
Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu, 4 Desember 2021. Bencana alam itu telah dimonitor melalui Pos Pemantau Gunung Sawur, Candipuro, Lumajang.
"Pukul 15.10 WIB, masyarakat dan para penambang yang beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan sudah diimbau untuk naik dan tidak melakukan akivitas di aliran sungai," ujar Suharyanto di ruang rapat Komisi VIII DPR, Senayan, Senin, 13 Desember 2021.
Menurut dia, pada pukul 15.20 WIB, pos pantau melaporkan munculnya guguran awan panas dengan arah luncuran ke Besuk Kobokan. Selain itu, kondisi
Gunung Semeru tertutup kabut dan debu vulkanik.
Baca:
Kemendagri Buat Posko Pembuatan Dokumen Bagi Korban Erupsi Gunung Semeru
Pukul 15.30 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menuju lokasi yang cukup parah terdampak, yaitu Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo. Pemantauan dan evakuasi korban langsung dilakukan.
Hingga saat ini, korban jiwa akibat
erupsi Gunung Semeru tercatat mencapai 46 orang. Sebanyak sembilan orang dilaporkan hilang.
"Ini kami tambah lagi tanggap daruratnya 14 hari untuk terus mencari korban yang hilang," terang Suharyanto.
Kemudian, 18 orang mengalami luka berat. Jumlah pengungsi mencapai 9.374 orang yang tersebar di 123 titik posko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)