Lumajang: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berharap relokasi rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak terhambat kebijakan birokrasi. Sehingga, warga terdampak bisa segera menempati hunian baru.
"Tetapi yang penting begini, masyarakat dapat mendapatkan alternatif. Karena tidak mungkin kehidupan mereka harus terhambat karena kebijakan birokrasi, kita harus solutif," katanya saat meninjau lokasi yang menjadi rencana relokasi di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Minggu 12 Desember 2021.
Erick menilai, relokasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru cukup kompleks. Dia mengajak pemerintah daerah dan pemerintah pusat berdiskusi agar segera mendapatkan solusi terbaik untuk pengungsi.
"Kita lihat kondisinya tadi pengungsi sangat tabah luar biasa, karena itu kita harus segera mengembalikan kehidupan mereka. Tadi kita coba dorong relokasi bisa cepat, MCK bisa cepat, sekolah bisa cepat. Kita berdoalah," ujarnya.
Baca: Erupsi Semeru Rusak 2.970 Rumah di Lumajang
Sementara itu, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengungkapkan bahwa relokasi warga terdampak nantinya akan menggunakan lahan milik Perhutani. Ia berharap proses relokasi berjalan lancar.
"Opsi relokasi di Penanggal, Oro-oro Ombo dan Sumbermujur, di Penanggal ada beberapa titik, di Sumbermujur sebenarnya lebih luas, tapi ini soal kampung pindah. Kita ingin berdialog supaya secara psikis ini sudah ada bencana, mereka berkeinginan di mana dengan tetap memperhatikan kemungkinan luasan yang diputuskan relokasi yang sesuai," ungkapnya.
Bupati menjelaskan, proses relokasi akan dibantu oleh aparat TNI, baik personel maupun alat beratnya. Selanjutnya, segera berproses pengajuan untuk pembangunan hunian tetap dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bagi yang telah menetap di kawasan pemukiman baru.
"Perintahnya segera, seminggu ini sudah harus dimulai penataan kawasan dan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti akses jalan, jaringan listrik, saluran air, termasuk juga jaringan sanitasi. Harapannya, masyarakat yang terdampak Erupsi Semeru di pengungsian bisa segera pindah bersamaan dengan pembangunan hunian sementara untuk menjadi tempat tinggal sementara," jelasnya.
Lumajang: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berharap relokasi rumah warga terdampak erupsi
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak terhambat kebijakan birokrasi. Sehingga, warga terdampak bisa segera menempati hunian baru.
"Tetapi yang penting begini, masyarakat dapat mendapatkan alternatif. Karena tidak mungkin kehidupan mereka harus terhambat karena kebijakan birokrasi, kita harus solutif," katanya saat meninjau lokasi yang menjadi rencana relokasi di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Minggu 12 Desember 2021.
Erick menilai, relokasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru cukup kompleks. Dia mengajak pemerintah daerah dan pemerintah pusat berdiskusi agar segera mendapatkan solusi terbaik untuk pengungsi.
"Kita lihat kondisinya tadi pengungsi sangat tabah luar biasa, karena itu kita harus segera mengembalikan kehidupan mereka. Tadi kita coba dorong relokasi bisa cepat, MCK bisa cepat, sekolah bisa cepat. Kita berdoalah," ujarnya.
Baca: Erupsi Semeru Rusak 2.970 Rumah di Lumajang
Sementara itu, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengungkapkan bahwa relokasi warga terdampak nantinya akan menggunakan lahan milik Perhutani. Ia berharap proses relokasi berjalan lancar.
"Opsi relokasi di Penanggal, Oro-oro Ombo dan Sumbermujur, di Penanggal ada beberapa titik, di Sumbermujur sebenarnya lebih luas, tapi ini soal kampung pindah. Kita ingin berdialog supaya secara psikis ini sudah ada bencana, mereka berkeinginan di mana dengan tetap memperhatikan kemungkinan luasan yang diputuskan relokasi yang sesuai," ungkapnya.
Bupati menjelaskan, proses relokasi akan dibantu oleh aparat TNI, baik personel maupun alat beratnya. Selanjutnya, segera berproses pengajuan untuk pembangunan hunian tetap dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bagi yang telah menetap di kawasan pemukiman baru.
"Perintahnya segera, seminggu ini sudah harus dimulai penataan kawasan dan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti akses jalan, jaringan listrik, saluran air, termasuk juga jaringan sanitasi. Harapannya, masyarakat yang terdampak Erupsi Semeru di pengungsian bisa segera pindah bersamaan dengan pembangunan hunian sementara untuk menjadi tempat tinggal sementara," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)