Tangerang: Kepala Karantina Banten, Turhadi Noerachman mengatakan, pihaknya berhasil menggagalkan tiga kasus penyelundupan ekspor benih bening lobster selama periode Januari-Juni 2024.
Kurun 6 bulan tersebut, pihaknya berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ekspor benih bening lobster dengan jumlah ratusan ribu ekor.
"Selama 2024 ini, sudah berhasil menggagalkan 3 kali upaya penyelundupan ekspor benih bening lobster dengan jumlah 213.400 ekor," ujarnya, Rabu, 26 Juni 2024.
Turhadi menuturkan, penggagalan penyelundupan ekspor benih bening lobster yang terakhir terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin, 24 Juni 2024. Lobster tersebut hendak diekspor menuju Singapura.
"Sebanyak 78.750 ekor benih bening lobster yang berhasil kami gagalkan, karena tidak dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan karantina dan juga tidak dilaporkan ke petugas karantina," kata dia.
Turhadi menjelaskan, salah satu tugas pihaknya yakni border protection. Tempat pemasukan dan pengeluaran harus diawasi ketat sesuai dengan aturan.
"Kalau tidak, media pembawa hama dan penyakit berhasil lolos masuk dan keluar dari Indonesia, akan berisiko bagi kelestarian sumber daya alam," ucapnya.
Menurut Turhadi, aksi penyelundupan masih terus berlangsung padahal Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KKP) Nomor 07 Tahun 2024, telah membuka keran ekspor BBL untuk keperluan budidaya di luar negeri. Khususnya Vietnam, dengan pengaturan yang sangat ketat serta menunjuk 5 perusahaan eksportir benih bening lobster ke Vietnam.
"Untuk itu perlu pengawasan ketat dari berbagai pihak supaya penyelundupan benih bening lobster tidak meningkat ke depan. Mengingat kebutuhan benih bening lobster di Vietnam mencapai 600 juta ekor per tahun. Sementara pemerintah Vietnam baru memberikan kuota sebanyak 300 juta ekor per tahun," ungkapnya.
Tangerang: Kepala Karantina Banten, Turhadi Noerachman mengatakan, pihaknya berhasil menggagalkan tiga kasus penyelundupan
ekspor benih bening lobster selama periode Januari-Juni 2024.
Kurun 6 bulan tersebut, pihaknya berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ekspor benih bening lobster dengan jumlah ratusan ribu ekor.
"Selama 2024 ini, sudah berhasil menggagalkan 3 kali upaya penyelundupan ekspor benih bening lobster dengan jumlah 213.400 ekor," ujarnya, Rabu, 26 Juni 2024.
Turhadi menuturkan, penggagalan penyelundupan ekspor benih bening lobster yang terakhir terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin, 24 Juni 2024. Lobster tersebut hendak diekspor menuju Singapura.
"Sebanyak 78.750 ekor benih bening lobster yang berhasil kami gagalkan, karena tidak dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan karantina dan juga tidak dilaporkan ke petugas karantina," kata dia.
Turhadi menjelaskan, salah satu tugas pihaknya yakni
border protection. Tempat pemasukan dan pengeluaran harus diawasi ketat sesuai dengan aturan.
"Kalau tidak, media pembawa hama dan penyakit berhasil lolos masuk dan keluar dari Indonesia, akan berisiko bagi kelestarian sumber daya alam," ucapnya.
Menurut Turhadi, aksi penyelundupan masih terus berlangsung padahal Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KKP) Nomor 07 Tahun 2024, telah membuka keran ekspor BBL untuk keperluan budidaya di luar negeri. Khususnya Vietnam, dengan pengaturan yang sangat ketat serta menunjuk 5 perusahaan
eksportir benih bening lobster ke Vietnam.
"Untuk itu perlu pengawasan ketat dari berbagai pihak supaya penyelundupan benih bening lobster tidak meningkat ke depan. Mengingat kebutuhan benih bening lobster di Vietnam mencapai 600 juta ekor per tahun. Sementara pemerintah Vietnam baru memberikan kuota sebanyak 300 juta ekor per tahun," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
