Palu: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengatakan kurang lebih 1.338 rumah warga di bantaran kali wilayah setempat terendam banjir akibat luapan air sungai
"Data sementara 1.338 rumah yang terdampak tersebar di enam kelurahan di sekitar bantaran Sungai Palu," kata Kepala BPBD Kota Palu Presly Tampubolon yang ditemui di Palu, Selasa, 6 September 2022.
Ia menjelaskan, banjir kiriman disebabkan hujan mengguyur Kota Palu dan sekitarnya pada Senin petang, 5 September hingga Selasa Pagi akibatnya debit air di bagian hulu Kabupaten Sigi meningkat hingga berimbas di bagian hilir Kota Palu.
"Pemerintah setempat melakukan tindakan evakuasi warga terdampak menggunakan perahu karet ke tempat yang aman," terangnya.
Ia melanjutkan, personel BPBD dibantu TNI/Polri dan relawan mengevakuasi barang-barang warga dan ditempatkan di titik aman, khususnya barang-barang elektronik supaya tidak menimbulkan hubungan arus pendek.
"Pada proses evakuasi kami mengutamakan warga lanjut usia (lansia) dan orang sakit, ibu hamil, dan bayi," ujar Presly.
Menurut data sementara BPBD setempat, kurang lebih 3.949 jiwa warga terdampak di enam kelurahan yakni Kelurahan Baru, Lere, Ujuna, Besusu Barat, Lolu dan Lolu Utara, saat ini telah disiapkan lima titik posko pengungsian untuk menampung warga.
Selain itu, kebutuhan makanan pengungsi telah ditangani Dinas Sosial dengan mendistribusikan makanan siap saji yang disiapkan melalui dapur umum.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Sulteng meminta bantuan tambahan dapur umum dari BPBD supaya pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak lebih maksimal," ucap dia.
Menurutnya, kegiatan asesmen lapangan terus berlanjut yang dihimpun masing-masing pemerintah kelurahan dengan harapan tidak ada warga yang tidak terlayani dalam situasi darurat.
"Kami tidak ingin ada warga yang tidak tertangani kebutuhan dasarnya, dalam hal ini pemenuhan bahan makanan," tutur Presly.
Dilaporkan, hingga Selasa petang debit air di sungai Palu masih tinggi dan pemukiman warga masih terendam.
"Apalagi air laut pasang tidak menutup kemungkinan debit air semakin banyak di bagian hilir sungai," jelasnya.
Palu: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengatakan kurang lebih 1.338 rumah warga di
bantaran kali wilayah setempat terendam banjir akibat luapan air sungai
"Data sementara 1.338 rumah yang terdampak tersebar di enam kelurahan di sekitar bantaran Sungai Palu," kata Kepala BPBD Kota Palu Presly Tampubolon yang ditemui di Palu, Selasa, 6 September 2022.
Ia menjelaskan, banjir kiriman
disebabkan hujan mengguyur Kota Palu dan sekitarnya pada Senin petang, 5 September hingga Selasa Pagi akibatnya debit air di bagian hulu Kabupaten Sigi meningkat hingga berimbas di bagian hilir Kota Palu.
"Pemerintah setempat melakukan tindakan evakuasi warga terdampak menggunakan perahu karet ke tempat yang aman," terangnya.
Ia melanjutkan, personel BPBD dibantu TNI/Polri dan relawan mengevakuasi barang-barang warga dan ditempatkan di titik aman, khususnya barang-barang elektronik supaya tidak menimbulkan hubungan arus pendek.
"Pada proses evakuasi kami mengutamakan
warga lanjut usia (lansia) dan orang sakit, ibu hamil, dan bayi," ujar Presly.
Menurut data sementara BPBD setempat, kurang lebih 3.949 jiwa warga terdampak di enam kelurahan yakni Kelurahan Baru, Lere, Ujuna, Besusu Barat, Lolu dan Lolu Utara, saat ini telah disiapkan lima titik posko pengungsian untuk menampung warga.
Selain itu, kebutuhan makanan pengungsi telah ditangani Dinas Sosial dengan mendistribusikan makanan siap saji yang disiapkan melalui dapur umum.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Sulteng meminta bantuan tambahan dapur umum dari BPBD supaya pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak lebih maksimal," ucap dia.
Menurutnya, kegiatan asesmen lapangan terus berlanjut yang dihimpun masing-masing pemerintah kelurahan dengan harapan tidak ada warga yang tidak terlayani dalam situasi darurat.
"Kami tidak ingin ada warga yang tidak tertangani kebutuhan dasarnya, dalam hal ini pemenuhan bahan makanan," tutur Presly.
Dilaporkan, hingga Selasa petang debit air di sungai Palu masih tinggi dan pemukiman warga masih terendam.
"Apalagi air laut pasang tidak menutup kemungkinan debit air semakin banyak di bagian hilir sungai," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)