Kulon Progo: Sepeda motor yang dikendarai Tiara Yogiarni melaju dari kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Motor itu dipacu ke daerah Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap.
Sesampainya di Desa Hargowilis, Tiara yang merupakan pegawai kontrak Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulon Progo itu disambut empat anak di desa tersebut. Setelah menyapa sesaat, proses pembelajaran pun berlangsung.
Tiara Yogiarni, tenaga kontrak di Pemkab Kulon Progo memberikan les gratis untuk anak-anak di pedesaan. Medcom.id/ahmad Mustaqim
Perempuan 27 tahun itu membimbing belajar untuk anak berbagai usia, rentang usia SD hingga SMA. Ia memberikan pelajaran sesuai dengan tingkatan dan dibutuhkan anak-anak tersebut.
"Jumlah anaknya yang ikut les tidak tentu. Kalau ada yang mau ikut, tinggal ikut saja," kata warga Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo baru-baru ini.
Baca: Sebulan PTM, DIY Klaim Tak Ada Penularan Covid-19
Alumnus Universitas PGRI Yogyakarta ini sudah beberapa tahun memberi les gratis kepada anak-anak sekolah. Durasi pembelajaran berlangsung sekitar dua jam. Ia mengaku senang berbagi ilmu tanpa harus menarik biaya kepada anak-anak.
Tiara Yogiarni, tenaga kontrak di Pemkab Kulon Progo memberikan les gratis untuk anak-anak di pedesaan. Medcom.id/ahmad Mustaqim
Ia menilai, pembelajaran menjadi bagian yang dibutuhkan anak-anak di desa. Sejak sebelum pandemi covid-19, Tiara sudah terbiasa melakukan itu. Saat pandemi datang, ia merasa memberikan les itu justru kian diperlukan.
Menurut dia, daerah pedesaan masih banyak yang belum terpenuhi akses internetnya. Tak hanya jaringan internet, fasilitas pembelajaran, termasuk bahan pelajaran, sangat terbatas. Kondisi itulah yang membuat les gratis yang Tiara berikan begitu bermanfaat.
"Anak-anak ini agak sulit juga kalau harus belajar pakai handphone. Katanya kalau belajar daring sulit buat paham," kata dia.
Tiara menilai, materi les yang ia berikan lebih banyak mudah diterima oleh anak-anak itu. Selain berbagi ilmu, Tiara secara tak langsung sudah membantu sejumlah orang tua mendidik dan mengawasi anak. Sebab, sebagian besar penduduk di desa merupakan petani dan memiliki waktu sedikit untuk mendidik anak.
"Ya kalau saat pandemi sekarang lesnya di tempat terbuka. Tetap harus patuh protokol kesehatan," ujarnya.
Tiara Yogiarni, tenaga kontrak di Pemkab Kulon Progo memberikan les gratis untuk anak-anak di pedesaan. Medcom.id/ahmad Mustaqim
Tiara merasa senang meski harus berkorban sejumlah hal untuk itu. Akses ke lokasi cukup jauh dari tempat tinggalnya. Selain itu, lokasinya juga sangat sepi karena infrastruktur teknologi sangat terbatas. Tiara tak memersoalkan harus keluar dana pribadi untuk membeli bahan bakar minyak kendaraannya.
"Tapi warganya ramah-ramah, jadi enggak masalah soal beberapa kendala itu. Jadi bisa tahu kemudahan dan kesulitan masyarakat, termasuk bagaimana membantu anak-anak," kata dia.
Tiara Yogiarni, tenaga kontrak di Pemkab Kulon Progo memberikan les gratis untuk anak-anak di pedesaan. Medcom.id/ahmad Mustaqim
Seorang anak yang ikut les, Zahra, mengatakan antusias mengikuti les. Bocah 12 tahun itu begitu kesulitan saat harus belajar daring. Menurut dia, les itu bisa untuk memahami pelajaran yang didapat saat belajar daring.
"Pas belajar online kan sinyalnya tidak lancar. Ikut les ini jadi bisa membantu, bantu memahami pelajar di pas sekolah online," kata pelajar kelas VII, SMP N 1 Kokap ini.
Kulon Progo: Sepeda motor yang dikendarai
Tiara Yogiarni melaju dari kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Motor itu dipacu ke daerah Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap.
Sesampainya di Desa Hargowilis, Tiara yang merupakan pegawai kontrak Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulon Progo itu disambut empat anak di desa tersebut. Setelah menyapa sesaat, proses pembelajaran pun berlangsung.
Tiara Yogiarni, tenaga kontrak di Pemkab Kulon Progo memberikan les gratis untuk anak-anak di pedesaan. Medcom.id/ahmad Mustaqim
Perempuan 27 tahun itu membimbing belajar untuk anak berbagai usia, rentang usia SD hingga SMA. Ia memberikan pelajaran sesuai dengan tingkatan dan dibutuhkan anak-anak tersebut.
"Jumlah anaknya yang ikut les tidak tentu. Kalau ada yang mau ikut, tinggal ikut saja," kata warga Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo baru-baru ini.
Baca: Sebulan PTM, DIY Klaim Tak Ada Penularan Covid-19
Alumnus Universitas PGRI Yogyakarta ini sudah beberapa tahun memberi les gratis kepada anak-anak sekolah. Durasi pembelajaran berlangsung sekitar dua jam. Ia mengaku senang berbagi ilmu tanpa harus menarik biaya kepada anak-anak.
Tiara Yogiarni, tenaga kontrak di Pemkab Kulon Progo memberikan les gratis untuk anak-anak di pedesaan. Medcom.id/ahmad Mustaqim
Ia menilai, pembelajaran menjadi bagian yang dibutuhkan anak-anak di desa. Sejak sebelum pandemi covid-19, Tiara sudah terbiasa melakukan itu. Saat pandemi datang, ia merasa memberikan les itu justru kian diperlukan.
Menurut dia, daerah pedesaan masih banyak yang belum terpenuhi akses internetnya. Tak hanya jaringan internet, fasilitas pembelajaran, termasuk bahan pelajaran, sangat terbatas. Kondisi itulah yang membuat les gratis yang Tiara berikan begitu bermanfaat.
"Anak-anak ini agak sulit juga kalau harus belajar pakai handphone. Katanya kalau belajar daring sulit buat paham," kata dia.
Tiara menilai, materi les yang ia berikan lebih banyak mudah diterima oleh anak-anak itu. Selain berbagi ilmu, Tiara secara tak langsung sudah membantu sejumlah orang tua mendidik dan mengawasi anak. Sebab, sebagian besar penduduk di desa merupakan petani dan memiliki waktu sedikit untuk mendidik anak.
"Ya kalau saat pandemi sekarang lesnya di tempat terbuka. Tetap harus patuh protokol kesehatan," ujarnya.
Tiara Yogiarni, tenaga kontrak di Pemkab Kulon Progo memberikan les gratis untuk anak-anak di pedesaan. Medcom.id/ahmad Mustaqim
Tiara merasa senang meski harus berkorban sejumlah hal untuk itu. Akses ke lokasi cukup jauh dari tempat tinggalnya. Selain itu, lokasinya juga sangat sepi karena infrastruktur teknologi sangat terbatas. Tiara tak memersoalkan harus keluar dana pribadi untuk membeli bahan bakar minyak kendaraannya.
"Tapi warganya ramah-ramah, jadi enggak masalah soal beberapa kendala itu. Jadi bisa tahu kemudahan dan kesulitan masyarakat, termasuk bagaimana membantu anak-anak," kata dia.
Tiara Yogiarni, tenaga kontrak di Pemkab Kulon Progo memberikan les gratis untuk anak-anak di pedesaan. Medcom.id/ahmad Mustaqim
Seorang anak yang ikut les, Zahra, mengatakan antusias mengikuti les. Bocah 12 tahun itu begitu kesulitan saat harus belajar daring. Menurut dia, les itu bisa untuk memahami pelajaran yang didapat saat belajar daring.
"Pas belajar online kan sinyalnya tidak lancar. Ikut les ini jadi bisa membantu, bantu memahami pelajar di pas sekolah online," kata pelajar kelas VII, SMP N 1 Kokap ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)