Gubernur Nusa Tenggara Timur Drs Frans Lebu Raya berkomitmen mengembangkan cendana sebagai tanaman langka di Indonesia (Foto:Dok)
Gubernur Nusa Tenggara Timur Drs Frans Lebu Raya berkomitmen mengembangkan cendana sebagai tanaman langka di Indonesia (Foto:Dok)

Kembangkan Cendana, Gubernur NTT Dapat Penghargaan

M Studio • 29 Oktober 2016 14:02
medcom.id, Kupang: Environment On Line (ENO), sebuah lembaga internasional yang bergerak di bidang lingkungan hidup yang bermarkas di Swedia memberikan penghargaan kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs Frans Lebu Raya, karena komitmennya mengembangkan cendana sebagai tanaman langka di Indonesia.
 
"Penghargaan kepada satu-satunya gubernur di Indonesia ini lebih pada pertimbangan karena komitmen untuk mengembangkan dan melestarikan tanaman langka di Indonesia," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT Benediktus Polo Main, di Kupang.
 
Penghargaan internasional itu diberikan juga kepada lima bupati di Indonesia karena memiliki komitmen yang sama untuk mengembangkan lingkungan hidup yang diserahkan di Palembang, belum lama ini.

Benediktus mengatakan, penghargaan lembaga internasional ini menunjukkan bahwa kebijakan Gubernur NTT Drs Frans Lebu Raya untuk mengembalikan harumnya cendana di bumi Flobamora, sebutan untuk Flores, Sumba, dan Timor mendapat apresiasi dunia internasional.
 
Ia mengakui, sebagai seorang politisi, tekad mengembangkan dan melestarikan cendana tidak populis karena program ini membutuhkan waktu yang lama. "Walaupun secara politik tekad mengembalikan NTT sebagai provinsi cendana tidak populis di mata para pengamat ataupun politisi dalam memontum politik karena tekad ini tidak bisa diukur dalam kurun waktu lima sampai sepuluh tahun saja," katanya.
 
Untuk bisa melihat hasil dari tekad pengembangan cendana ini dibutuhkan waktu 30-40 tahun. "Hasil dari tekad Gubernur NTT untuk menjadikan NTT sebagai provinsi cendana tidak bisa diukur dalam lima tahun kepemimpinannya. Butuh waktu 30-40 tahun baru bisa melihat hasilnya," kata Benediktus.
 
Tekad ini telah menggerakkan semua elemen masyarakat daerah ini untuk mulai mengembangkan cendana di seluruh NTT. Ia mengaskan, dirinya tidak memuji Gubernur, tetapi kalau tidak ada pemimpin yang berani menelurkan program untuk mengembalikan keharuman cendana, karena takut dipolitisir maka cepat atau lambat, cendana akan punah karena masyarakat sudah tidak lagi berminat menanam tanaman langka ini.
 
"Anda bisa lihat dan saksikan sendiri bagaimana kelompok atau lembaga-lembaga yang mensponsori penanaman cendana di mana-mana," ujar Benediktus.
 
Artinya, karena tekad itu kemudian membangun kesadaran kembali masyarakat terhadap pentingnya mengembangkan cendana.
 
"Membangun kesadaran inilah yang paling penting, sehingga gubernur diberikan penghargaan internasional, walaupun secara politik terus dikritik karena dinilai gagal menjadikan NTT sebagai provinsi cendana," kata Benediktus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan