Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan sensus penduduk menjadi langkah awal penting untuk terwujudkan single data kependudukan lantaran sensus penduduk online sebelumnya baru 6,8 juta atau 17,13 persen dari total 40,9 juta penduduk Jatim yang melakukan sensus.
"Artinya ada sekitar 34,2 juta penduduk Jatim yang belum dicatatkan. Untuk itu kita semua punya tugas, tanggung jawab dan kewajiban yang sama untuk memaksimalkan sensus penduduk 2020. Ini menjadi ikhtiar kita untuk mendapatkan data yang valid dan update," kata Khofifah di Surabaya, Selasa, 1 September 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Baru 19% Penduduk Ikut Sensus Online
Khofifah menjelaskan sensus penduduk 2020 ini nantinya akan menghasilkan data dasar kependudukan yang sangat strategis dan terkini dalam rangka menuju satu data kependudukan Indonesia sebagai salah satu perwujudan dari Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
Khofifah meminta bupati/wali kota mendukung penuh memaksimalkan dan mengkoordinasikan intensif pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 secara offline selama September ini. Menurutnya sensus ini menjadi bagian dari awal menyiapkan data berupa single data kependudukan.
Khofifah menegaskan data kependudukan menjadi kunci penting dalam membuat perencanaan pembangunan di berbagai bidang, sehingga hasilnya akan lebih signifikan.
"Selama ini dalam menyiapkan single data seringkali masih tidak sama inputnya. Harapannya, basis data dari sensus yang sekarang ini, menjadi pintu masuk untuk merapikan seluruh data kependudukan kita, maka akan sangat banyak manfaatnya," jelasnya.