Produksi perajin batik Solo bertahan di tengah pandemi dengan gencar jualan online serta ubah jenis produksi. Medcom.id/Triawati P
Produksi perajin batik Solo bertahan di tengah pandemi dengan gencar jualan online serta ubah jenis produksi. Medcom.id/Triawati P

Perajin Batik di Solo Ganti Produksi demi Bertahan Serangan Covid-19

Triawati Prihatsari • 02 Oktober 2020 08:06

Di sisi lain, salah satu pengusaha batik di Laweyan, Gunawan Muhammad Nizar, mengakui dampak pandemi korona terhadap usahanya. Sejak Kota Solo ditetapkan KLB korona pada Maret 2020, terjadi penurunan omzet sekitar 90 persen.
 
"Bahkan ada beberapa teman sesama pengusaha batik yang mulai merumahkan karyawannya akibat pandemi ini. Kalau saya pribadi, terbantu dari pemesanan pelanggan lama berupa seragam-seragam instansi," bebernya.
 
Gunawan menerangkan, pengusaha wajib memiliki inisiatif agar bisa tetap berproduksi dan bertahan di tengah pandemi korona. Salah satunya gencar melakukan penjualan melalui daring.

"Pemesanan barang yang masuk ke kami saat ini juga sudah bergeser. Dari banyak yang memesan kemeja, blus jadi lebih banyak yang memesan daster dan baby doll," ungkapnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan