Produksi perajin batik Solo bertahan di tengah pandemi dengan gencar jualan online serta ubah jenis produksi. Medcom.id/Triawati P
Produksi perajin batik Solo bertahan di tengah pandemi dengan gencar jualan online serta ubah jenis produksi. Medcom.id/Triawati P

Perajin Batik di Solo Ganti Produksi demi Bertahan Serangan Covid-19

Triawati Prihatsari • 02 Oktober 2020 08:06
Solo: Pandemi korona berdampak luas ke segala sektor, salah satunya perajin batik di Kota Solo, Jawa Tengah. Sejumlah perajin batik memilih mengganti jenis produksi demi bertahan hidup di tengah pandemi covid-19. 
 
"Selama pandemi ini penjualan batik saya turun 30 persen lebih. Susah untuk memasarkan produksi batik seperti biasanya karena daya beli masyarakat sedang rendah. Maka saya putar otak untuk tetap bertahan, salah satu caranya dengan memproduksi masker. Tidak lagi blus, baju atau kemeja batik," urai salah satu perajin batik dari Gentan, Wahyu Ismiyati, di Solo, Jateng, Kamis, 1 Oktober 2020.
 
Wahyu sengaja tidak memproduksi kemeja dan blus batik karena mengalami penurunan penjualan drastis selama pandemi. Dia memilih memproduksi masker batik berdasarkan pangsa pasar selama pandemi. 

Selain itu, pemasaran yang dilakukan Wahyu juga digencarkan lewat daring. Perlahan namun pasti, produksi masker batik mampu memberikan kepastian pemasukan selama pandemi hingga kini.
 
"Selain masker, saya juga membidik pasar daster dan baby doll. Bahkan sekarang ini permintaan daster dan baby doll bisa mencapai 200 baju setiap bulannya. Mungkin karena banyak yang work from home (WFH), jadi banyak yang membeli daster," imbuhnya.
 
Baca: ASN Kemendes Diwajibkan Mengenakan Batik Selama Sebulan
 
 
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, salah satu…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan