Makassar: Petugas KPK kembali mengeledah kantor Prasarana Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan. Kantor tersebut pun telah disegel.
"Tidak bisa masuk, sudah disegel. Pegawai juga dilarang masuk karena sudah disegel," kata petugas jaga di Kantor PUPR Sulawesi Selatan, Alwi, Selasa, 2 Maret 2021.
Dia mengungkap, ada enam petugas KPK uang tengah melakukan penggeledahan. Tim KPK tiba di Kantor PUPR Sulawesi Selatan sekitar pukul 10.00 Wita. Hingga kini proses penggeledahan masih berlangsung.
Baca: KPK Fokus ke Pembuktian Rasuah Nurdin Abdullah
Pantauan di lapangan, terlihat puluhan jurnalis menunggu di depan kantor itu sembari menanti hasil pengeledahan. Mengenai barang bukti apa saja yang akan dibawa petugas KPK, belum diketahui secara pasti.
Selain pintu masuk utama Kantor PUPR Sulawesi Selatan digembok, dua ruangan lain digeledah petugas KPK. Ruangan-ruangan itu ruangan Kepala Dinas PUPR Sulawesi Selatan, Rudy Djamalauddin, dan ruangan Sekretaris Dinas PUPR Sulawesi Selatan, Edy Rahmat.
Sebelumnya, pintu kantor ruangan dinas itu digembok termasuk ruangan Rahmat disegel KPK sejak Minggu, 28 Februari 2021 untuk keperluan penyelidikan. Pengeledahan itu berkaitan dengan kasus dugaan gratifikasi atau suap terhadap proyek infrastruktur di Sulsel yang menyeret Abdullah.
Baca: Gubernur Ditangkap KPK, Pemprov Sulsel akan Evaluasi Proyek dan Program Prioritas
Rahmat kini ditahan di Rutan KPK Jakarta bersama Abdullah (gubernur non aktif) dan Agus Sucipto (kontraktor) setelah mereka dijadikan tersangka kasus korupsi.
Sebelumnya, tim KPK melaksanakan operasi tangkap tangan di Makassar terhadap enam orang, yaitu AS, NY, SB, ER, IF dan NA. Tim KPK membawa barang bukti uang tunai satu koper senilai Rp2 miliar.
Mereka ditangkap pada tiga tempat berbeda di Kota Makassar. Seluruh terduga langsung dibawa ke Kantor KPK di Jakarta.
Makassar: Petugas
KPK kembali mengeledah kantor Prasarana Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan. Kantor tersebut pun telah disegel.
"Tidak bisa masuk, sudah disegel. Pegawai juga dilarang masuk karena sudah disegel," kata petugas jaga di Kantor PUPR Sulawesi Selatan, Alwi, Selasa, 2 Maret 2021.
Dia mengungkap, ada enam petugas KPK uang tengah melakukan penggeledahan. Tim KPK tiba di Kantor PUPR Sulawesi Selatan sekitar pukul 10.00 Wita. Hingga kini proses penggeledahan masih berlangsung.
Baca: KPK Fokus ke Pembuktian Rasuah Nurdin Abdullah
Pantauan di lapangan, terlihat puluhan jurnalis menunggu di depan kantor itu sembari menanti hasil pengeledahan. Mengenai barang bukti apa saja yang akan dibawa petugas KPK, belum diketahui secara pasti.
Selain pintu masuk utama Kantor PUPR Sulawesi Selatan digembok, dua ruangan lain digeledah petugas KPK. Ruangan-ruangan itu ruangan Kepala Dinas PUPR Sulawesi Selatan, Rudy Djamalauddin, dan ruangan Sekretaris Dinas PUPR Sulawesi Selatan, Edy Rahmat.
Sebelumnya, pintu kantor ruangan dinas itu digembok termasuk ruangan Rahmat disegel KPK sejak Minggu, 28 Februari 2021 untuk keperluan penyelidikan. Pengeledahan itu berkaitan dengan kasus dugaan gratifikasi atau suap terhadap proyek infrastruktur di Sulsel yang menyeret Abdullah.
Baca: Gubernur Ditangkap KPK, Pemprov Sulsel akan Evaluasi Proyek dan Program Prioritas
Rahmat kini ditahan di Rutan KPK Jakarta bersama Abdullah (gubernur non aktif) dan Agus Sucipto (kontraktor) setelah mereka dijadikan tersangka kasus korupsi.
Sebelumnya, tim KPK melaksanakan operasi tangkap tangan di Makassar terhadap enam orang, yaitu AS, NY, SB, ER, IF dan NA. Tim KPK membawa barang bukti uang tunai satu koper senilai Rp2 miliar.
Mereka ditangkap pada tiga tempat berbeda di Kota Makassar. Seluruh terduga langsung dibawa ke Kantor KPK di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)