Proses pemindahan tahanan dari perempuan ke bangunan baru Lapas Perempuan IIB Yogyakarta di Gunungkidul. Foto: Humas Lapas Perempuan IIB Yogyakarta
Proses pemindahan tahanan dari perempuan ke bangunan baru Lapas Perempuan IIB Yogyakarta di Gunungkidul. Foto: Humas Lapas Perempuan IIB Yogyakarta

Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Ciptakan Lagi dari Balik Bui

Ahmad Mustaqim • 10 Maret 2021 18:38
Yogyakarta: Dentingan suara piano sempat menggema di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Yogyakarta pada medio Februari lalu. Alunan musik itu mengiringi terpidana mati kasus narkotika asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso mencipta lagu.
 
Dari balik jeruji besi, Mary Jane menciptakan lagu berjudul 'Sepucuk Harapan'. Lagu itu tercipta sebagai curahan hati Mary Jane yang tinggal di penjara sejak 2010.
 
Humas Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta, Jaka Suprastawa, mengatakan Mary Jane difasilitasi sejumlah hal untuk mengembangkan kemampuan. Termasuk fasilitasi pelatih piano untuk proses kreatif mencipta lagu.

"Ini karena dia (Mary Jane) ingin membuat lagu. Artinya ini memang bagian dari pembinaan," kata Jaka Suprastawa dihubungi, Rabu, 10 Maret 2021.
 
Baca: Kejagung Belum Putuskan Waktu Eksekusi Terpidana Mati Jilid IV
 
Mary Jane ditangkap di Bandara Adisutjipto pada April 2010 silam. Ia ditangkap karena membawa 2,6 kilogram heroin. Dalam perjalanannya, ia divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman pada Oktober 2010. Mary Jane sempat mengajukan grasi ke Presiden Joko Widodo pada 2014, namun ditolak.
 
Mary Jane sempat akan dieksekusi mati di Nusakambangan pada 29 April 2015. Eksekusi itu kemudian ditunda lantaran adanya pihak di Filipina yang mengakui terlibat dalam dugaan perdagangan manusia (trafficking), yakni Maria Kristina Sergio.
 
Jaka mengatakan, pihak Lapas memfasilitasi tahanan, termasuk Mary Jane, untuk menyalurkan minat dan bakat. Jaka mengatakan, inti isi lagu yang diciptakan Mary Jane yakni berharap bisa memperoleh keadilan hukum.
 
"Maksud dari lagu (yang diciptakan Mary Jane) itu berisi harapan mendapatkan keadilan dan kebebasan agar dapat berkumpul kembali dengan keluarga tercinta," ujarnya.
 
 

Jaka mengungkapkan, lapas berkewajiban membina kepribadian tahanan, termasuk memfasilitasi minat dan bakat seluruh warga binaan. Termasuk terpidana mati sekalipun.
 
"Jadi bukan karena itu Mary Jane lalu kami fasilitasi, tetapi karena memang dia punya minat dan bakat di situ sehingga kami fasilitasi," ujarnya.
 
Saat ini, Jaka melanjutkan, Mary Jane juga sudah mahir berbahasa Indonesia. Bahkan, kata dia, perempuan lulusan tingkat SMP itu bisa berkomunikasi dengan bahasa Jawa.
 
Baca: Mantan Ketua DPRD Bali Meninggal di Lapas
 
Jaka menambahkan, Mary Jane menjadi satu dari 88 warga binaan yang turut dipindahkan ke gedung baru Lapas Kelas II B Yogyakarta hari ini. Gedung baru ini berlokasi di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Lapas Perempuan sebelumnya digabung dengan Lapas Kelas II A Wirogunan Yogyakarta.
 
Jaka mengatakan, total ada 106 warga binaan dan tahanan perempuan Lapas Kelas II B Yogyakarta. Dari jumlah itu, hanya 88 orang yang dipindahkan ke gedung baru.
 
"Sementara yang 18 lainnya dititipkan ke Polsek dan Polres karena sebagian proses hukumnya belum 'inkracht' dan ada yang masih menjalani isolasi 14 hari sesuai protokol kesehatan," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan