Jakarta: Banjir kembali terjadi di Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, pada Minggu, 13 September 2020. Sebanyak 1.469 rumah terendam.
“Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi melaporkan bahwa banjir juga terjadi pada Minggu, 6 September dan Jumat, 11 September,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, melalui keterangan pers, Senin, 14 September 2020.
Dia menerangkan, bencana banjir itu merenggut nyawa seorang warga. Sedangkan 1.469 KK atau 5.369 jiwa terdampak.
“Sedikitnya 70 KK/300 jiwa terpaksa mengungsi,” jelasnya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Melawi telah berkoordinasi dengan SAR untuk evakuasi warga, karena banyak anak-anak yang terjebak di rumah. Tinggi muka air dilaporkan bervariasi, dari 60 sampai 250 sentimeter.
“Pemerintah Kecamatan Melawi dan perangkat desa telah memberikan bantuan dan terus mengupayakan bantuan berupa logistik maupun peralatan,” terangnya.
Baca: Banjir Menggenangi Ratusan Rumah di Padang
Dia menyebut, banjir dilaporkan meluas hingga seluruh kecamatan. Sementara itu, menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Barat hingga Selasa,15 September 2020.
Selain Kalimantan Barat, wilayah lain yang juga berpotensi hujan disertai kilat dan angin kencang juga diprediksi terjadi di Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana,” tukasnya.
Jakarta:
Banjir kembali terjadi di Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, pada Minggu, 13 September 2020. Sebanyak 1.469 rumah terendam.
“Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi melaporkan bahwa banjir juga terjadi pada Minggu, 6 September dan Jumat, 11 September,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, melalui keterangan pers, Senin, 14 September 2020.
Dia menerangkan, bencana banjir itu merenggut nyawa seorang warga. Sedangkan 1.469 KK atau 5.369 jiwa terdampak.
“Sedikitnya 70 KK/300 jiwa terpaksa mengungsi,” jelasnya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Melawi telah berkoordinasi dengan SAR untuk evakuasi warga, karena banyak anak-anak yang terjebak di rumah. Tinggi muka air dilaporkan bervariasi, dari 60 sampai 250 sentimeter.
“Pemerintah Kecamatan Melawi dan perangkat desa telah memberikan bantuan dan terus mengupayakan bantuan berupa logistik maupun peralatan,” terangnya.
Baca: Banjir Menggenangi Ratusan Rumah di Padang
Dia menyebut, banjir dilaporkan meluas hingga seluruh kecamatan. Sementara itu, menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Barat hingga Selasa,15 September 2020.
Selain Kalimantan Barat, wilayah lain yang juga berpotensi hujan disertai kilat dan angin kencang juga diprediksi terjadi di Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)