Mamuju: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Kabupaten Majene, mengingatkan warga mewaspadai kemungkinan angin kencang dengan kecepatan 40 hingga 50 kilometer per jam yang berpotensi melanda wilayah tersebut.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Majene, Arizka, mengatakan potensi terjadinya angin kencang itu diperkirakan berlangsung pada 27 hingga 31 Agustus 2020.
"Wilayah Sulbar, meliputi Kabupaten Polewali Mandar, Majene dan wilayah Kabupaten Mamuju bagian selatan, yakni Kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat, berpotensi diterjang angin kencang dengan kecepatan 40 sampai 50 kilometer per jam," kata Arizka di Mamuju, Jumat, 28 Agustus 2020.
Baca: Pertamina Aceh Pasang 6.000 Stiker Sindiran untuk Mobil Mewah
Arizka menjelaskan angin kencang yang berpotensi menerjang wilayah Sulbar tersebut disebabkan angin Timuran yang sedang menguat dari Australia dan ada tekanan rendah di utara Indonesia.
"Jadi angin dari Australia bergerak ke arah utara Indonesia yang melewati wilayah Sulbar, sehingga angin di wilayah Sulbar menguat," jelas Arizka.
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Majene sejak Kamis, 27 Agustus 2020 telah mengeluarkan imbauan terkait dengan kemungkinan wilayah Sulbar diterjang angin kencang.
Surat peringatan dini yang ditandatangani Kepala Stasiun Meteorologi Majene Agus tersebut, meminta warga agar mewaspadai potensi wilayah di Sulbar diterjang angin kencang, khususnya di wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Majene, dan bagian selatan wilayah Kabupaten Mamuju.
BMKG mengingatkan masyarakat mewaspadai dampak angin dengan kecepatan 40 hingga 50 kilometer per jam itu yang dapat menyebabkan atap rumah beterbangan, dahan pohon patah, baliho, pohon serta tiang roboh yang dapat mengancam keselamatan jiwa.
"Jadi, kami mengingatkan masyarakat, khususnya di wilayah yang berpotensi diterjang angin kencang tersebut agar waspada dan menghindari tempat-tempat terbuka atau berada di bawah pohon, baliho dan tiang yang rawan roboh," ujar Arizka.
Surat peringatan dini yang ditandatangani Kepala Stasiun Meteorologi Majene Agus tersebut, meminta warga agar mewaspadai potensi wilayah di Sulbar diterjang angin kencang, khususnya di wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Majene, dan bagian selatan wilayah Kabupaten Mamuju.
BMKG mengingatkan masyarakat mewaspadai dampak angin dengan kecepatan 40 hingga 50 kilometer per jam itu yang dapat menyebabkan atap rumah beterbangan, dahan pohon patah, baliho, pohon serta tiang roboh yang dapat mengancam keselamatan jiwa.
"Jadi, kami mengingatkan masyarakat, khususnya di wilayah yang berpotensi diterjang angin kencang tersebut agar waspada dan menghindari tempat-tempat terbuka atau berada di bawah pohon, baliho dan tiang yang rawan roboh," ujar Arizka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)