Orient Riwu Kore saat berkampanye menjadi calon bupati Sabu Raijua dalam Pilkada serentak 2020. DOK Thobias Ully
Orient Riwu Kore saat berkampanye menjadi calon bupati Sabu Raijua dalam Pilkada serentak 2020. DOK Thobias Ully

Pengamat Sebut Bupati Terpilih Sabu Raijua Tidak Bisa Dilantik

Media Indonesia.com • 03 Februari 2021 10:56
Kupang: Pengamat Politik Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mikhael Rajamuda Bataona, menerangkan bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua Orient Patriot Riwu Kore tidak bisa dilantik karena berstatus warga negara Amerika. Status kewarganegaraan Orient sebagai warga negara Amerika dipertegas oleh Kedubes Amerika kepada Bawaslu Sabu Raijua lewat surat elektronik pada 1 Februari 2021.
 
"Tanpa status sebagai warga negara Indonesia, maka hak seseorang sebagai calon bupati misalnya, dengan sendirinya gugur. Konsekuensi lanjutannya adalah pengesahannya sebagai bupati juga akan batal demi hukum," kata Mikhael di Kupang, melansir Mediaindonesia.com Rabu, 3 Februari 2021.
 
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada menyebutkan syarat pertama calon kepala daerah adalah warga negara Indonesia (WNI). Karena itu, menurutnya, Orient mestinya gugur sejak awal pencalonan bakal calon bupati.

Baca: Dukcapil Minta Polisi Usut Polemik Kewarganegaraan Orient Riwu Kore
 
"Ini pelanggaran administrasi negara yang sangat serius. Jelas bahwa dalam konstitusi kita, semua orang berhak memilih dan dipilih tapi hak itu hanya dimiliki oleh warga negara Indonesia," ujarnya.
 
Terkait kepemilikan KTP-el adik wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore tersebut, menurut Mikhael, kasus ini harus ditangani secara serius. Sehingga tidak menjadi preseden buruk di masa mendatang.
 
"Bayangkan jika kasus ini dibiarkan dan pelantikan tetap dilakukan, akan ada berapa ribu kepala daerah ke depan yang datang dari luar negeri dan hanya dengan modal penerbitan e-KTP di Dukcapil, kemudian menjadi calon dan terpilih di Indonesia. Ini bukan soal kecil karena berkaitan dengan harkat dan martabat bangsa," kata Dosen FISIP Unwira Kupang tersebut.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan