Widia Berpulang dengan Sriwijaya Air Usai Besuk Ibu
Kuntoro Tayubi • 11 Januari 2021 11:16
Tegal: Salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Manifes bernama Panca Widia Nursanti, 47, warga Desa Surokidul, Kecamatan Pagerbarang.
Sebelum naik pesawat, Widia sempat menengok sang ibu yang sedang sakit di kampung halamannya di Desa Surokidul.
Kakak korban, Nur Eka Cahyaningsih, 54, menuturkan, adiknya sehari-hari bekerja di Pontianak, Kalimantan Barat, sebagai guru di SMKN 3 Pontianak. Di kota tersebut, Widia tinggal bersama suami dan empat anaknya. Namun, saat pulang ke Tegal, Widia hanya sendiri. Sedangkan suami dan keempat anaknya, tidak ikut.
"Widia di kampung selama dua minggu. Dia menengok ibu kami yang sedang sakit. Setelah itu, dia balik lagi ke Pontianak. Tapi ternyata malah ada musibah," kata Nur, Minggu, 10 Januari 2021.
Baca juga: KRI Kurau-856 Lantamal II Padang Temukan Puing Diduga Milik Sriwijaya Air
Menurut Nur, keluarga di Tegal pertama kali mendengar kabar tersebut saat suami Widia menghubungi pada Sabtu sore, 9 Januari 2021.
"Suaminya pertama tanya memastikan pesawat yang dinaiki apa benar Sriwijaya. Setelah itu memberi tahu, ada kabar pesawatnya jatuh," ungkapnya.
Kabar tersebut sontak membuat syok keluarga Widia di Tegal. Perempuan yang biasa dipanggil Wiwi itu terakhir kali memberi kabar pada Sabtu pagi.
"Dari Tegal berangkat ke bandara naik travel Jumat malam, 8 Januari. Terus paginya jam enam memberi kabar lewat WhatsApp sudah sampai di bandara. Itu terakhir komunikasi," ujar Nur.
Nur mengungkapkan keluarga di Tegal dan Pontianak terus menanti perkembangan upaya pencarian yang sedang dilakukan pemerintah. Dia berharap adiknya bisa ditemukan.
"Kalau misal tidak selamat semoga dilapangkan jalannnya. Niatnya mau pulang kan baik, menengok ibunya. Ibu habis ditengok juga kondisinya sudah lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat (Sekcam) Pagerbarang, Teguh Mulyadi, membenarkan salah satu kerabat warganya menjadi korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Korban merupakan alumnus SMA Negeri I Slawi tahun 1992 dan saat ini menjadi ASN di Pontianak sebagai guru SMK.
"Saya sudah koordinasi dengan pihak desa dan informasinya suami korban dari Pontianak langsung ke Jakarta. Keluarga di Surokidul sedang menggelar doa bersama," imbuhnya.
Nur mengungkapkan keluarga di Tegal dan Pontianak terus menanti perkembangan upaya pencarian yang sedang dilakukan pemerintah. Dia berharap adiknya bisa ditemukan.
"Kalau misal tidak selamat semoga dilapangkan jalannnya. Niatnya mau pulang kan baik, menengok ibunya. Ibu habis ditengok juga kondisinya sudah lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat (Sekcam) Pagerbarang, Teguh Mulyadi, membenarkan salah satu kerabat warganya menjadi korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Korban merupakan alumnus SMA Negeri I Slawi tahun 1992 dan saat ini menjadi ASN di Pontianak sebagai guru SMK.
"Saya sudah koordinasi dengan pihak desa dan informasinya suami korban dari Pontianak langsung ke Jakarta. Keluarga di Surokidul sedang menggelar doa bersama," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)