Jayapura: PT Pangansari Utama sebagai penyedia konsumsi PON XX menggandeng pengusaha lokal dalam penyediaan katering. Kolaborasi itu guna membantu masyarakat lokal mengembangkan bisnisnya.
Salah satu yang menjadi mitra Pangansari adalah Rumah Makan Dabu-Dabu Iris di Kabupaten Jayapura.
Pemilik Rumah Makan Dabu-Dabu Iris, Rudi, mengatakan, menjadi mitra Pangansari dalam mendistribusikan konsumsi selama perhelatan PON di Kabupaten Jayapura, merupakan suatu kebanggaan bagi pengusaha lokal.
“Kami bangga bisa bermitra dengan Pangansari, karena kami bisa belajar bagaimana teknis dan tata cara mendistribusikan konsumsi pada event-event besar seperti PON. Kami juga bisa belajar bagaimana memperhatikan makanan dari sisi kandungan gizi, protein sesuai standar PB PON maupun kebersihan makanan yang didistribusikan,” terang Rudi, Kamis, 7 Oktober 2021.
Rudi mengungkapkan konsumsi yang akan didistribusikan dipastikan telah melalui pemeriksan ketat. Pangansari intensif melakukan pemeriksaan dan mengawasi setiap makanan yang akan disajikan.
Baca juga: PPKM Level 2, Objek Wisata di Klaten Dibuka Terbatas
Bahkan PT Pangansari Utama menempatkan para koki berpengalaman serta tim khusus yang selalu mengontrol kualitas makanan yang akan disajikan kepada atlet dan semua pendukung yang terlibat pada PON Papua.
Guna menjaga higienitas makanan, Pangansari Utama memiliki ketentuan dan standar khusus bagi setiap orang yang bertugas, termasuk chef-chef maupun yang melakukan packing makanan ke area dapur. Misalnya harus menggunakan hairnet (penutup kepala), wajib menggunakan masker dan hand gloves atau sarung tangan.
“Dengan penerapan standar keamanan dan kesehatan yang ketat ketika memasak, kualitas dan higienitas makanan bisa terjaga. Kontaminasi makanan juga bisa dihindari melalui berbagi hal termasuk sentuhan,” jelas Rudi.
Bagi pengusaha lokal, menjadi mitra Pangansari mendatangkan keuntungan dari sisi pendapatan. Dengan adanya kerja sama ini, pengusaha lokal mampu meraih keuntungan yang terbilang cukup besar dibandingkan ketika hanya mengandalkan menjual kepada konsumen sebelum digelarnya PON Papua.
Penanggung Jawab Operasional Catering PON Pangansari, Erwin Sudarmin, menjelaskan, di Kabupaten Jayapura, tercatat 26 pengusaha lokal yang dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para atlet, official, panitia, dan para relawan pendukung PON Papua.
Di Kabupaten Mimika, PT Pangansari Utama menggandeng 8 pengusaha lokal selama perehelatan PON Papua. Tak cuma menyediakan katering, Pangansari juga menyerap bahan-bahan baku makanan dari masyarakat lokal, seperti telur, ikan, dan bahan makanan lainnya.
Erwin menuturkan lebih dari 600 ribu butir telur dan 20 ton ikan dibutuhkan setiap hari di Kabupaten Jayapura. Di kabupaten Mimika sekitar 700 ribu butir telur dan 35 ton dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan makanan untuk PON Papua.
“Sebagian besar bahan makanan seperti telur dan ikan, kami ambil dari pengusaha lokal Papua. Ini komitmen Pangansari yang ingin agar pengusaha lokal juga berkembang. Kami ingin pengusaha dan masyarakat lokal maju dan terus berkembang bersama Pangansari,” ujar Erwin.
Baca juga: Pemprov Sumsel Support Penuh Altet Berlaga di PON Papua
Anak-anak Papua pun tak lepas dari upaya pemberdayaan Pangansari Utama. Tenaga lokal yang merupakan anak-anak Papua yang direkrut Pangansari selama PON Papua berlangsung mencapai lebih dari 500 orang masing-masing ditempatkan di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Mimika.
Anak Papua yang menjadi volunteer direkrut membantu kelancaran, baik administrasi maupun distribusi makanan untuk para atlet.
“Semua ini dilakukan Pangansari Utama karena ingin berbagi, baik itu berbagi pengalaman dalam hal pengelolaan industi makanan kepada saudara-saudara kita di Papua. Kami mau kehadiran Pangansari di Bumi Papua membawa dampak pengetahuan, jiwa kewirausahaan, dan dampak ekonomi bagi masyarakat, terutama warga lokal Papua,” ungkapnya.
Jayapura: PT Pangansari Utama sebagai penyedia konsumsi PON XX menggandeng pengusaha lokal dalam
penyediaan katering. Kolaborasi itu guna membantu masyarakat lokal mengembangkan bisnisnya.
Salah satu yang menjadi mitra Pangansari adalah Rumah Makan Dabu-Dabu Iris di Kabupaten Jayapura.
Pemilik Rumah Makan Dabu-Dabu Iris, Rudi, mengatakan, menjadi mitra Pangansari dalam mendistribusikan konsumsi selama perhelatan PON di Kabupaten Jayapura, merupakan suatu kebanggaan bagi pengusaha lokal.
“Kami bangga bisa bermitra dengan Pangansari, karena kami bisa belajar bagaimana teknis dan tata cara mendistribusikan konsumsi pada event-event besar seperti PON. Kami juga bisa belajar bagaimana memperhatikan makanan dari sisi kandungan gizi, protein sesuai standar PB PON maupun kebersihan makanan yang didistribusikan,” terang Rudi, Kamis, 7 Oktober 2021.
Rudi mengungkapkan konsumsi yang akan didistribusikan dipastikan telah melalui pemeriksan ketat. Pangansari intensif melakukan pemeriksaan dan mengawasi setiap makanan yang akan disajikan.
Baca juga:
PPKM Level 2, Objek Wisata di Klaten Dibuka Terbatas
Bahkan PT Pangansari Utama menempatkan para koki berpengalaman serta tim khusus yang selalu mengontrol kualitas makanan yang akan disajikan kepada atlet dan semua pendukung yang terlibat pada PON Papua.
Guna menjaga higienitas makanan, Pangansari Utama memiliki ketentuan dan standar khusus bagi setiap orang yang bertugas, termasuk chef-chef maupun yang melakukan packing makanan ke area dapur. Misalnya harus menggunakan hairnet (penutup kepala), wajib menggunakan masker dan hand gloves atau sarung tangan.
“Dengan penerapan standar keamanan dan kesehatan yang ketat ketika memasak, kualitas dan higienitas makanan bisa terjaga. Kontaminasi makanan juga bisa dihindari melalui berbagi hal termasuk sentuhan,” jelas Rudi.
Bagi pengusaha lokal, menjadi mitra Pangansari mendatangkan keuntungan dari sisi pendapatan. Dengan adanya kerja sama ini, pengusaha lokal mampu meraih keuntungan yang terbilang cukup besar dibandingkan ketika hanya mengandalkan menjual kepada konsumen sebelum digelarnya PON Papua.
Penanggung Jawab Operasional Catering PON Pangansari, Erwin Sudarmin, menjelaskan, di Kabupaten Jayapura, tercatat 26 pengusaha lokal yang dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para atlet, official, panitia, dan para relawan pendukung PON Papua.