Ilustrasi. (MGN/Erwin Hidayat)
Ilustrasi. (MGN/Erwin Hidayat)

45 Warga Gunungkidul dan Sleman Suspek Antraks

Ahmad Mustaqim • 14 Maret 2024 06:10
Yogyakarta: Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut sebanyak 45 warga di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul berstatus suspek terjangkit antraks. Penambahan kasus antraks di Kabupaten Sleman ini memiliki kaitan dengan kasus yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul. 
 
"Sebanyak 19 orang (suspek antraks) warga Dusun Kayoman, (Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul) dan 26 warga Dusun Kalinongko Kidul, (Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, Rabu, 13 Maret 2024. 
 
Data Dinas Kesehatan DIY ada sepasangan suami istri, dari sebanyak 19 warga Dusun Kayoman, dan kini menjalani perawatan di rumah sakit. Di sisi lain, Dinas Kesehatan juga masih menunggu hasil pemeriksaan puluhan sampel yang dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Yogyakarta. 

"Kami masih belum tahu hasilnya, jadi statusnya masih suspek," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DIY Setyarini Hestu Lestari. 
 
Ia mengatakan ada warga di Dusun Kalinongko Kidul yang belum sempat diambil sampelnya. Warga berinisial R, 72 tahun itu meninggal pada 25 Febrari 2024. 
 
Baca juga: Ratusan Ternak di Gunungkidul Target Vaksinasi Antraks

Rini mengatakan R sempat menguliti ternak bersama istrinya, yang belakangan ternak diketahui mati tak wajar. R lantas alami diare parah dan siku tangannya muncul luka setelah diawali dengan mengalami sakit perut. 
 
"Jadi R meninggal ini belum sempat diambl sampel darahnya," ujarya. 
 
Saat ini pihaknya berupaya melakukan pencegahan di sekitar lingkungan munculnya kasus antraks. Salah satu yang dilakukan yakni tracing warga yang ikut mengonsumsi daging ternak mati tak wajar atau sekadar terlibat kontak. 
 
Sebanyak tiga ekor ternak di Kecamatan Gedangsari sebelumnya diduga mati tak wajar. Ternak-ternak tersebut diduga mati karena antraks. Belakangan, hasil uji sampel di laboratorium menunjukkan salah satunya posiif antraks. 
 
Selain itu, juga dikabarkan ada 7 hewan ternak di Desa Gayamharjo mati tak wajar dalam periode 10-11 Februari 2024. Sebagian daging ternak yang mati itu juga sempat dikonsumsi warga. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan