Yogyakarta: Kasus antraks yang menyebar di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diperkirakan menyebar hingga ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pasalnya, sebagian daging dari dua kabupaten di Yogyakarta itu dibawa dan dikonsumsi warga Klaten.
"Daging yang sempat dibawa ke Klaten kebetulan itu anak dari pemilik ternak yang ada di Kalinongko (Sleman) memag ada balungan daging tapi balungan sudah dimasak, dimakan oleh keluarga," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten, Widayati usai ra[at koordinasi di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY pada Rabu, 13 Maret 2024.
Ia mengatakan jajarannya menginvestigasi peristiwa itu pada 12 Maret 2024. Sebagian daging yang masih disimpan didalam kulkas diputuskan dimusnahkan.
"Kebetulan masih ada di freezer, mulai dari sejak freezernya, kulkasnya itu kita lakukan sesuai SOP sampai daging itu dikubur sesuai SOP," kata dia.
Pihaknya juga mengambil sampel dari kulkas dan keluarga yang mengonsumsi daging diduga mengandung antraks untuk diuji. Hingga kemarin, kata dia, konisi keluarga yang mengonsumsi daging yang telah diolah tak mengalami perubahan.
"Begitu ada informasi positif (antraks di Kabupaten Gunungkidul) kami lakukan investigasi karena lokasinya berdekatan dengan Klaten, lokasinya berdekatan di dua lokasi tersebut," katanya.
Widayati mengaku memeroleh informasi ada bangkai yang dibuang ke sungai. Kondisi ini akan berisiko apabila ada masyarakat yang memanfaatkan air sungai, seperti untuk memandikan ternak maupun mencari pakan ternak yang lokasinya dekat dengan sungai.
"Kami sudah menginstruksikan kepada camat untuk mengimbau masyarakat, khususnya di daerah yang risiko untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sungai, sebagai antisipasi mencegah sebaran spora, sampai kondisinya aman," terang dia.
Yogyakarta: Kasus antraks yang menyebar di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
diperkirakan menyebar hingga ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pasalnya, sebagian daging dari dua kabupaten di Yogyakarta itu dibawa dan dikonsumsi warga Klaten.
"Daging yang sempat dibawa ke Klaten kebetulan itu anak dari pemilik ternak yang ada di Kalinongko (Sleman) memag ada balungan daging tapi balungan sudah dimasak, dimakan oleh keluarga," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten, Widayati usai ra[at koordinasi di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY pada Rabu, 13 Maret 2024.
Ia mengatakan jajarannya menginvestigasi peristiwa itu pada 12 Maret 2024. Sebagian daging yang masih disimpan didalam kulkas diputuskan dimusnahkan.
"Kebetulan masih ada di freezer, mulai dari sejak freezernya, kulkasnya itu kita lakukan sesuai SOP sampai daging itu dikubur sesuai SOP," kata dia.
Pihaknya juga mengambil sampel dari kulkas dan keluarga yang mengonsumsi daging diduga mengandung antraks untuk diuji. Hingga kemarin, kata dia, konisi keluarga yang mengonsumsi daging yang telah diolah tak mengalami perubahan.
"Begitu ada informasi positif (antraks di Kabupaten Gunungkidul) kami lakukan investigasi karena lokasinya berdekatan dengan Klaten, lokasinya berdekatan di dua lokasi tersebut," katanya.
Widayati mengaku memeroleh informasi ada bangkai yang dibuang ke sungai. Kondisi ini akan berisiko apabila ada masyarakat yang
memanfaatkan air sungai, seperti untuk memandikan ternak maupun mencari pakan ternak yang lokasinya dekat dengan sungai.
"Kami sudah menginstruksikan kepada camat untuk mengimbau masyarakat, khususnya di daerah yang risiko untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sungai, sebagai antisipasi mencegah sebaran spora, sampai kondisinya aman," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)