Tangerang: M. Fariz, seorang mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) Banten Raya yang dipiting hingga dibanting anggota kepolisian saat unjuk rasa di depan kantor Bupati Tangerang, buka suara. Dia menyakini kalau dirinya masih hidup.
Dalam video yang viral di media sosial dengan berdurasi 48 detik itu, memperlihatkan seorang aparat kepolisian tengah memiting M Fariz saat melakukan aksi. Bukan cuma itu, sejurus kemudian Fariz itu dibanting hingga terkapar dan mengalami kejang.
"Saya masih hidup, dalam keadaan biasa-biasa saja," ujarnya, Rabu, 13 Oktober 2021.
Bahkan, Fariz mengatakan jika dirinya tidak memiliki penyakit saat adanya perlakuan yang kurang baik dari anggota polisi tersebut.
"Saya enggak ayan dan saya juga enggak mati (setelah dibanting dan dipiting)," katanya.
Baca: Polisi Banting Mahasiswa Hingga Kejang Saat Aksi di Kantor Bupati Tangerang
Sebelumnya, Seorang mahasiswa dibanting oleh pihak kepolisian, saat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Bupati Tangerang. Perlakuan kurang enak tersebut viral di media sosial.
Dalam video yang berdurasi 48 detik itu, memperlihatkan seorang aparat kepolisian tengah memiting seorang mahasiswa yang melakukan unjuk rasa itu.
Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro, mengatakan dirinya akan melakukan evaluasi terkait penindakan tersebut.
"Secara internal tetap akan saya evaluasi. Tim Propam akan melakukan evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) mengamankan massa," ujarnya, Rabu, 13 Oktober 2021.
Baca: Viral! Polisi Smackdown Mahasiswa saat Unjuk Rasa di Tangerang
Wahyu menambahkan hasil penilaian internal itu nantinya sebagai bahan untuk menindak anggota tersebut, bila terbukti adanya kesalahan SOP.
"Sudah kita aplikasikan dengan baik SOP itu. Tapi masih ada perilaku oknum yang tidak baik. Tentu kita tindak tegas," katanya.
Dalam video tersebut, seorang mahasiswa mendapatkan bantingan dari seorang kepolisian. Saat itu, mahasiswa tersebut pun langsung mengalami kejang-kejang.
"Yang bersangkutan (mahasiswa yang dibanting) akan kita bawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis. Saya hanya memberikan info, jika yang bersangkutan masih bisa jalan," jelasnya.
Tangerang: M. Fariz, seorang mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) Banten Raya yang dipiting hingga dibanting anggota kepolisian saat unjuk rasa di depan kantor Bupati Tangerang, buka suara. Dia menyakini kalau dirinya masih hidup.
Dalam video yang viral di media sosial dengan berdurasi 48 detik itu, memperlihatkan seorang aparat kepolisian tengah memiting M Fariz saat melakukan aksi. Bukan cuma itu, sejurus kemudian Fariz itu dibanting hingga terkapar dan mengalami kejang.
"Saya masih hidup, dalam keadaan biasa-biasa saja," ujarnya, Rabu, 13 Oktober 2021.
Bahkan, Fariz mengatakan jika dirinya tidak memiliki penyakit saat adanya perlakuan yang kurang baik dari anggota polisi tersebut.
"Saya enggak ayan dan saya juga enggak mati (setelah dibanting dan dipiting)," katanya.
Baca:
Polisi Banting Mahasiswa Hingga Kejang Saat Aksi di Kantor Bupati Tangerang
Sebelumnya, Seorang mahasiswa dibanting oleh pihak kepolisian, saat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Bupati Tangerang. Perlakuan kurang enak tersebut viral di media sosial.
Dalam video yang berdurasi 48 detik itu, memperlihatkan seorang aparat kepolisian tengah memiting seorang mahasiswa yang melakukan unjuk rasa itu.
Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro, mengatakan dirinya akan melakukan evaluasi terkait penindakan tersebut.
"Secara internal tetap akan saya evaluasi. Tim Propam akan melakukan evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) mengamankan massa," ujarnya, Rabu, 13 Oktober 2021.
Baca:
Viral! Polisi Smackdown Mahasiswa saat Unjuk Rasa di Tangerang
Wahyu menambahkan hasil penilaian internal itu nantinya sebagai bahan untuk menindak anggota tersebut, bila terbukti adanya kesalahan SOP.
"Sudah kita aplikasikan dengan baik SOP itu. Tapi masih ada perilaku oknum yang tidak baik. Tentu kita tindak tegas," katanya.
Dalam video tersebut, seorang mahasiswa mendapatkan bantingan dari seorang kepolisian. Saat itu, mahasiswa tersebut pun langsung mengalami kejang-kejang.
"Yang bersangkutan (mahasiswa yang dibanting) akan kita bawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis. Saya hanya memberikan info, jika yang bersangkutan masih bisa jalan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)